KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

Semboyan : “BEKERJA KERAS, BEKERJA CERDAS, BEKERJA SERIUS”

Kabupaten Humbang Hasundutan dimekarkan dari kabupaten induk yakni Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara.

Kemudian pada hari Senin tanggal 28 Juli 2003 Kabupaten Humbang Hasundutan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri RI sekaligus melantik Penjabat Bupati Drs. Manatap Simanungkalit di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Medan.

Kabupaten Humbang Hasundutan dengan semboyan (motto) “Bekerja Keras Bekerja Cerdas Bekerja Serius”, memilki luas wilayah 251.765,93 Ha, dengan luas daratan 250.271,02 Ha dan perairan Danau Toba seluas 1.494,91 Ha terdiri dari 10 kecamatan (Kecamatan Pakkat, Onanganjang, Sijamapolang, Lintongnihuta, Paranginan, Doloksanggul, Pollung, Parlilitan, Tarabintang, Baktiraja), 153 Desa dan 1 Kelurahan, dan sesuai data statistik tahun 2014, jumlah penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan sekitar 181.026 jiwa.

Kabupaten Humbang Hasundutan didominasi wilayah berbukit dan bergelombang (69 %) dengan curah hujan yang cukup tinggi serta berada pada jalur patahan Sumatera (Sesar Semangko) yang menyebabkan beberapa wilayah rentan dan rawan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, longsor dan banjir sehingga mengakibatkan kerusakan berbagai prasarana dan sarana dasar.

Kabupaten Humbang Hasundutan secara geografis terletak di antara 2O 13’ – 2 O 28’ LU dan 98O 10’ – 98O 57’ BT dengan ketinggian antara 330 – 2.075 m diatas permukaan laut, dengan kemiringan tanah yang tergolong datar hanya 11 %, landai sebesar 20%, dan miring/terjal 69%. Merupakan hulu-hulu DAS (Daerah Aliran sungai) untuk beberapa Kabupaten, antara lain : Kabupaten Dairi (DAS Singkil), Kabupaten Tapanuli Tengah (Sub DAS Sibundong), Kabupaten Toba (Sub DAS Aek Silang) dan seterusnya.

Batas Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan adalah sebagai berikut :

  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pakpak Bharat
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Samosir
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah

Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki 2 (dua) buah pulau yang berada di Kecamatan Baktiraja yaitu Pulau Simamora (Luas 10 Ha) dan Pulau Sirungkungon (luas 4 Ha).

Kabupaten Humbang Hasundutan berada di jajaran Bukit Barisan dengan keadaan tanah umumnya berbukit dan bergelombang dengan selingan daratan pada ketinggian 330-2.075 m/dpl telah menjadikan Humbang Hasundutan suatu kawasan pertanian agrobisnis dengan potensi pengembangan yang cukup besar. Mengingat Kabupaten Humbang Hasundutan berada pada daerah pegunungan Bukit Barisan, maka keadaan topografi daerah ini berupa daerah berbukit, bergelombang, serta sebagian dataran tinggi.

Iklim di Humbang Hasundutan termasuk tropis basah dengan suhu berkisar antara 170C – 290C dengan rata-rata tinggi curah hujan yang terjadi di Kabupaten Humbang Hasundutan setiap bulan tahun 2013 sebesar 234,24 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 17-18 hari.

Berdasarkan analisis Peta Geologi Indonesia (Lembar Sidikalang 05118-0618) Skala 1:250.000 oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Indonesia, Tahun 1983, bahwa Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan terdiri dari berbagai jenis bahan batuan induk yaitu: Laporan Akhir IV – 17  * Aluvium (Qh), yang mengandung batuan krikil, pasir dan lumpur, fanglomerat kipas, tanah diatomea dan koral. * Tufa Toba (Qvt) menghasilkan tufa riodasit sebagian teralaskan * Formasi Kluet (Puk) menghasilkan batu pasir metakuarsa, metaklake, batu sabak dan filit. * Formasi Gunung api Haranggaol (Tmvh) menghasilkan batuan andesit, dasit dan firoklas. * Formasi Peutu (Tmppt) menghasilkan anggota Parapat, batupasir, konglomerat dan batu lumpur gampingan. * Formasi Barus (Tmba) menghasilkan batupasir, batu lumpur gampingan, sedikit gamping konglomerat alas. * Batuan Terobosan Komplek Sibolga (Mpisl) menghasilkan granit, sedikit granit warna terang, diorit, aplit dan pegmatit.

Berdasarkan analissis data Peta RePPRoT/1988, dan tinjauan lapangan, jenis tanah secara garis besar wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan terdiri dari 7 jenis tanah yaitu tanah Alluvial, Organosol, Gleysol, Podsolik, Andosol, Latosol dan Lithosol.

Kondisi Sosial Secara umum dapat digambarkan berdasarkan komposisi penduduk menurut usia produktif/non produktif. Berdasarkan data BPS diketahui bahwa komposisi penduduk menurut usia di Kabupaten Humbang Hasundutan adalah 90.938 jiwa berusia non Laporan Akhir IV – 22 produktif dan 80.702 jiwa berusia produktif dengan rasio antara keduanya mencapai 88,75% (1 berbanding 1). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa lebih dari 1 (satu) orang berusia non produktif masih dihidupi oleh 1 (satu) orang berusia produktif.

Perekonomian daerah Kabupaten Humbang Hasundutan masih didominasi oleh sektor pertanian. Namun sektor-sektor lainnya seperti pertambangan, industri, dan pariwisata yang ada tetap memiliki potensi pengembangan yang dapat memberikan akselarasi bagi pertumbuhan ekonomi wilayah.

Tidak kalah dengan kabupaten/kota sekawasan Danau Toba, Kabupaten Humbang Hasundutan juga melahirkan putera-putera terbaik yang mampu bersaing ditingkat nasional maupun internasional. Salah satunya adalah pengusaha muda Donald Sihombing yang masuk peringkat 20 orang kaya Indonesia yang duduk sebagai Dirut PT Totalindo Eka Persada Tbk dengan harta kekayaan Rp 20 Triliyun. Ada juga mantan Wakasad Alm Letjen (Purn) Sahala Rajagukguk, Anton Sihombing, Irjen Pol Alpiner Sinaga kelahiran Pakkat dan masih banyak lagi yang sukses dibidangnya masing-masing yang tidak disebutkan satu persatu dalam kolom media ini. HORAS… HORAS… HORAS… (R1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *