Arnold Lumbangaol
Beritatoba.com – Toba – Konferensi Cabang Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (Konfercab PIKI) Kabupaten Toba, Sumut, yang digelar di Cafe Gurgur, Kecamatan Tampahan, berlangsung ricuh dan akhirnya dinyatakan deadlock karena tidak adanya kesepahaman dalam konferensi tersebut, Sabtu (1/10/2022).
Ketua Bidang Organisasi DPD PIKI Sumut, Arnold PG Lumbangaol, bersama Wakil Ketua PIKI Sumut, Hendri Sibarani, usai menghadiri Konfercab tersebut kepada beritatoba.com, menyampaikan bahwa gagalnya Konfercab PIKI Toba pada dasarnya lantaran tidak adanya pengakuan oleh para peserta lain atas kehadiran Horas Madingin Siahaan dan para peserta lainnya yang keanggotaannya direkrut oleh DPD PIKI Sumut.
Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya empat puluhan peserta yang diduga masuk kelompok Desmon Butar butar menyatakan setuju jika peserta dari pihak Horas Madingin Siahaan, sebanyak dua puluhan orang, turut menjadi peserta Konfercab PIKI Toba namun hanya sebatas mendengar, tidak punya hak suara dan tidak punya hak memilih dan dipilih.
Hal ini ditolak keras oleh Horas Madingin Siahaan dan peserta lainnya karena menurutnya keanggotaan mereka diakui oleh DPD PIKI Sumut sehingga sebagai anggota PIKI yang resmi terdaftar seharusnya mempunyai hak yang sama dengan anggota PIKI lainnya yang direkrut oleh caretaker PIKI Toba.
Melihat situasi yang semakin memanas, tidak terkendali dan tidak menemukan solusi akhirnya Midian Manurung selaku caretaker dan pimpinan Konfercab PIKI Toba mengetuk palu dan menyatakan Konfercab PIKI Toba deadlock.
Arnold Lumbangaol bersama Hendri Sibarani kepada beritatoba.com menegaskan bahwa gagalnya penyelenggaran Konfercab PIKI Kabupaten Toba tertanggal 1 Oktober 2022 yang berlangsung di Cafe Gurgur, Kecamatan Tampahan, maka DPD PIKI Provinsi Sumut akan mengambil alih dan selanjutnya akan bertanggungjawab menggelar Konfercab PIKI Toba dalam waktu secepatnya.
“Jika ada penyelenggaraan Konfercab PIKI Toba diluar sepengetahuan kami selaku pengurus DPD PIKI Sumut, maka Konfercab tersebut kami nyatakan cacat hukum. Dan dalam waktu secepatnya, DPD PIKI Sumut yang akan mengambil alih dan menggelar Konfercab PIKI Toba lanjutan”, tegas Arnold.
Disampaikannya pula bahwa DPD PIKI Sumut akan bersikap seadil-adilnya dan transparan terhadap semua anggota PIKI se Sumatera Utara, termasuk terhadap seluruh anggota PIKI Toba, baik yang direkrut oleh caretaker PIKI Toba maupun yang direkrut oleh DPD Sumut dan DPP PIKI. “Kami tegaskan tidak ada diskriminasi, karena bagi DPD Sumut semua anggota PIKI mempunyai hak yang sama. Kita disini untuk membesarkan PIKI Sumut, bukan mencerai beraikan. DPD PIKI Sumut dan khususnya DPC PIKI Toba harus bersatu untuk membesarkan organisasi ini”, imbuh Arnold.
Sementara itu ditempat terpisah, Horas Madingin Siahaan kepada beritatoba.com menyampaikan keprihatinannya atas sikap anggota PIKI rekrutan caretaker PIKI Toba yang menolak dirinya dan para rekan lainya menjadi peserta Konfercab PIKI Toba. “Kami ada duapuluh satu orang yang direkrut oleh DPD PIKI Sumut, dan keanggotaan kami pun dalam Konfercab itu secara tegas diakui oleh DPD PIKI Sumut. Tapi kenapa mereka tidak membolehkan kami menjadi peserta yang punya hak suara, hak memilih dan dipilih.”, ungkapnya.
Horas Madingin Siahaan
Untuk itu Horas Siahaan berharap agar DPD PIKI Sumut dapat bersikap adil dan bijaksana dalam mengatasi persoalan tersebut demi kebesaran nama PIKI Sumut, khususnya DPC PIKI Kabupaten Toba. Dan sebagai anggota PIKI Toba, Horas juga berharap agar seluruh anggota PIKI Toba yang nantinya sudah terbentuk kepengurusannya harus bisa bersatu bergandengan tangan dan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Toba dan lembaga pemerintah lainnya demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Toba.
Disinggung soal rumor dirinya akan maju sebagai calon Ketua PIKI Toba, Horas Madingin Siahaan secara tegas mengatakan bahwa dirinya belum berpikir sampai kesitu. “Masalah ketua nanti dulu karena bukan itu endingnya. Kita berharap kita mempunyai hak yang sama dengan anggota rekrutan caretaker PIKI Toba. Sama seperi di pemerintahan bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama. Begitu juga dimata Tuhan semua sama. Yang pasti, siapapun nakhoda PIKI Toba kedepan, kita akan bantu bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Toba untuk menjawab kesulitan masyarakat”, kata Horas Madingin Siahaan mengakhiri komentarnya.
Konfercab PIKI Toba sebelumnya dibuka secara resmi oleh Bupati Toba, Ir Poltak Sitorus, dan diawali dengan acara ibadah yang dipimpin oleh Pdt M Marpaung STh MM.(R1)