KABUPATEN TOBA
Semboyan : “TAMPAKNA DO RANTOSNA, RIM NI TAHI DO GOGONA”
Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana tertuang dalam Undang–Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten DATI II Toba Samosir dan Kabupaten DATI II Mandailing Natal di Daerah Tingkat I Sumatera Utara. Kabupaten Toba Samosir diresmikan pada tanggal 9 Maret 1999 bertempat di Kantor Gubernur Sumatera Utara oleh Menteri Dalam Negeri Syarwan Hamid atas nama Presiden Republik Indonesia sekaligus melantik Drs. Sahala Tampubolon selaku Penjabat Bupati Toba Samosir.
Seiring perjalanan waktu, Kabupaten Toba Samosir kini berganti nama menjadi Kabupaten Toba sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 14 Tahun 2020 yang ditandatangani Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada 24 Februari 2020.
Motto (semboyan) Kabupaten Toba dalam Bahasa Batak Toba adalah Tampakna do rantosna, rim ni tahi do gogona (kebersamaan mencerminkan kekuatan). Yang mengandung arti luas : dengan persatuan dan kesatuan yang dilandasi dengan rasa kebersamaan dan ketulusan untuk saling membantu, maka apa yang diharapkan akan selalu dapat dicapai.
Kabupaten Toba memiliki luas wilayah 2.021,8 km², dengan jumlah penduduk 212.000 Jiwa (menurut Dinas Kependudukan dan catatan Sipil Kabupaten Toba pada Februari 2020). Kabupaten Toba terdiri dari 16 kecamatan, 13 kelurahan dan 231 desa.
Secara astronomis Kabupaten Toba berada di 2º 15′ LS – 2º 21′ Lintang Utara dan 99º 00′ – 99º 11′ Bujur Timur serta memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
- sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Simalungun
- sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara
- sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Asahan dan Labuhan Batu
- sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Samosir.
Kabupaten Toba berada di Dataran Tinggi Bukit Barisan dengan ketinggian 300-2.200 m di atas permukaan laut, dengan topografi dan konten tanah yang beraneka ragam, yaitu datar, landai, miring dan terjal.
Kabupaten Toba terletak pada garis khatulistiwa dan tergolong pada iklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 17˚ C – 29˚ C dan rata-rata kelembaban udara 85.04 %. Rata-rata tinggi curah hujan setiap tahun sebesar 223 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 17 hari.
Sementara komposisi tanah didominasi jenis tanah Tufo Toba, pasir tercampur tanah liat, kapur dan sebagian lainnya beruipa lapisan tanah batuan.
Kabupaten Toba terkenal karena potensi keindahan alam dan sumber daya manusianya. Keindahan alam dan panorama kawasan Danau Toba, kekayaan seni budaya asli merupakan potensi daerah yang dapat digali dan dikembangkan dalam upaya pengembangan kepariwisataan di tanah air. Perairan Danau Toba yang cukup luas dan sungai yang dapat dimanfaatkan potensinya untuk irigasi dan pembangkit tenaga listrik. Potensi tambang yang telah diinventarisasi dan disertifikasi oleh Direktorat Inventarisasi Daya Mineral Bandung : Batu Gamping, Teras, Dedusit, Lempung dan Diatomea.
Banyak orang pintar dan sukses, baik di dunia usaha maupun di pemerintahan, yang berasal dan lahir dari Kabupaten Toba diantaranya adalah Pahlawan Revolusi Alm Mayjen (Purn) D.I Panjaitan, Letjen (Purn) T.B. Silalahi (mantan Menpan era Presiden Suharto dan Dewan Penasehat Presiden Era Presiden SBY) dan Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan (mantan Menperindag era Presiden Gusdur dan Menkopolhukam dan Menko Kemaritiman era Presiden Jokowi). Ada juga Alm T.D. Pardede pengusaha sukses dan mantan Menteri Berdikari era Soekarno. Kemudian Alm DR Sutan Raja D.L. Sitorus pengusaha sukses dan ternama era 2000 an. Irjen Pol (Purn) Wilmar Marpaung. Trimedya Panjaitan anggota DPR RI. Dan masih banyak lagi yang sukses dibidangnya masing-masing yang tidak disebutkan satu persatu dalam kolom media ini. HORAS… HORAS… HORAS… (R1)