Awalanya chatt Pdt Faber Manurung kepada Robenton Hutapea berisi foto dan kalimat (atas). Akhirnya Robenton menjawab dengan foto faber berikut kalimat.
Beritatoba.com – Toba – Robenton Hutapae berencana akan membuat laporan balik atas laporan Pdt Faber Manurung yang menuduhnya akan melakukan pembunuhan. Faber Manurung melaporkan Robenton Hutapea ke Mapolres Kota Pematangsiantar, Minggu (24/9/2023), soal kalimat dalam chatting WhatsApp antara dirinya dengan Robenton Hutapea.
Laporan Faber Manurung ini dinilai sangat ‘menggelikkan’ karena ia merasa terancam karena ada kata almarhum dalam chattingan yang di kirim Robenton Hutapea kepadanya. Namun pihak Polres Pematangsiantar dalam surat laporan Faber Manurung menggiring permasalahan ke dugaan tindak pidana kejahatan informasi dan transaksi elektronik dalam UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Isi pesan yang dikirim Robenton seperti ini : “holan sada nai nama na hurang almarhum” berikut dibarengi dengan foto Faber Manurung.
Menurut Robenton, pesan chattingan yang dibuatnya itu sangat beralasan kuat karena Pdt Faber Manurung sebelumnya melontarkan kalimat-kalimat yang tidak layak dan menyinggung perasaan, apalagi Faber Manurung ini bergelar dan bekerja sebagai pendeta.
Chatt Pdt Faber Manurung (putih) kepada Robenton Hutapea.
Dalam chatt yang dikirim Faber Manurung kepada Robenton Hutapea dinilai sangat menghina dan menuduh dengan sembarangan diantaranya seperti ini cahttingannya : “Bereng jala renungkon profil Mon, boasa Gabe pengikut LUCIFER, na sai mangoto-otoi rakyat.”. Faber Manurung yang dikenal sebagai pendeta Gereja HKBP ini dalam chattnya juga mengatakan hidup Robenton Hutapea seperti iblis, penipu, menipu rakyat, menipu Edisanto Panjaitan, tidak tahu adat dan bahasa menghina serta menuduh lainnya.
“Faber Manurung kalau bicara seolah-olah dia merasa seperti Tuhan. Dia katakan ke saya, sudah dekat pembinasaan hidupmu. Faber Manurung itu seorang pendeta, bukan Tuhan. Jangan seenaknya dia momvonis hidup manusia. Tuhan yang menentukan, bukan pendeta Faber”, ujar Robenton kepada beritatoba.com, Selasa (26/9/2023).
Walau berencana akan melakukan laporan balik ke Mapolres Pematangsiantar, Robenton mengaku sebenarnya tidak mau berdebat berlarut-larut dengan seorang Faber Manurung karena hanya akan menghabiskan waktu saja. “Iya kita juga rencana mau melapor balik, tapi kita lihat situasilah”, katanya.
Sementara itu beberapa warga Kabupaten Toba yang melihat dan membaca isi chattingan Pdt Faber Manurung kepada Robenton Hutapea itu menilai bahwa sudah tidak selayaknya seorang pendeta berkata menghina, mencela dan menuduh apalagi tanpa dasar dan bukti yang kuat. “Kok bisa gitu ya bahasanya seorang pendeta. Setahu saya seharusnya pendeta itu penuh kasih, sabar dan rendah hati. Ini kesannya seperti preman, egois dan tampak sepertinya lagi frustrasi”, kata Dame Panjaitan warga Balige kepada beritatoba.com, Selasa (26/9/2023).
Chatt Faber lainnya
(putih).
Berbeda dengan penilaian Rudi Siahaan mengatakan seharusnya si pendeta itu harus sabar dan jangan terburu-buru, apalagi langsung membuat laporan pada hari Minggu yang dikenal sebagai hari Sabat. “Kan masih bisa hari Senin bikin laporan ke polisi. Kenapa mesti hari Minggu. Tungi rupam tudos tu pangalahunmu. Ngaku pendeta tapi gak menghormati hari Sabat. Eee tahe… pandeta nami”, kata Rudi jemaat HKBP bernada kecewa.
Pdt Faber Manurung hingga berita ini dipulish belum berhasil untuk dikonfirmasi. Diharapkan dapat segera memberikan tanggapan atas berita ini ke nomor 081376805333.(T1)