Indera Nababan
Beritatoba.com – Taput – Pelayanan Masyarakat Kota Huria Kristen Batak Protestan (PMK HKBP) DKI Jakarta bekerjasama dengan PT Toba Pulp Lestari, Tbk menggelar pelatihan selama lima hari kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) bertempat di gedung Yayasan Diakonia Pelangi Kasih HKBP, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut, Minggu-Kamis (3-7/10/2021).
Pelatihan Capacity Building bagi puluhan KTH yang ada dibeberapa kabupaten di kawasan Danau Toba itu dilakukan guna meningkatkan keterampilan dan kemampuan pengetahuan, sikap dan perilaku dari Sumber Daya Manusia (SDM).
Seperti diutarakan Direktur PT TPL, Jandres Silalahi, dalam kata sambutannya saat membuka pelatihan itu mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan sehingga masyarakat bisa menjadi mandiri dan sejahtera serta bisa menjalin kerjasama dengan pemerintah dan lembaga-lembaga swasta lainnya.
“Kita semua harus sama-sama maju untuk sejahtera. Kegiatan ini juga untuk memotivasi bagaimana kita bisa tumbuh dan berkembang, karena kemitraan itu tidak hanya sebatas diatas kertas tapi juga untuk peningkatan kemampuan dan perekonomian yang mapan”, kata Jandres.
Disampaikannya pula bahwa PT TPL telah memfasilitasi masyarakat dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI agar bagi KTH-KTH yang benar-benar maju dan mampu berkompetisi akan mendapatkan berbagai bantuan dari Kemen LHK RI. PT TPL juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa kantor balai di Provinsi Sumut dalam rangka peningkatan hasil pertanian dan perkebunan masyarakat.
“Tidak bisa TPL membuat kebaikan, kalau tidak didukung masyarakat yang termotivasi. TPL siap berkomitmen untuk pengembangan masyarakat”, ungkap Jandres Silalahi seraya mengutarakan apresiasinya kepada PMK HKBP Jakarta yang telah berinisiatif melaksanakan pelatihan tersebut.
Sementara itu Pendiri dan Pimpinan PMK HKBP Jakarta, Indera Nababan, dalam sambutan singkatnya secara tegas mengatakan bahwa kegiatan pelatihan capacity building terhadap masyarakat Tapanuli itu selain untuk peningkatan kemampuan dan keterampilan serta peningkatan sikap dan perilaku, juga untuk secara langsung mendengar suara rakyat.
“Suara rakyat sudah tidak ada lagi (terdengar, red). Kami ingin mendengar suara rakyat melalui kegiatan ini”, tegasnya.
Indera Nababan yang dikenal juga sebagai pendiri Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) pada 1985 itu mengaku prihatin atas perilaku Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) saat ini yang jarang sekali memberikan pencerahan dan kegiatan sosial lainnya kepada masyarakat. Bahkan Oppung yang sudah berumur 81 tahun ini melihat masih ada saja LSM-LSM yang kerap melakukan provokasi-provokasi yang dapat mengganggu stabilitas Kamtibmas sebuah daerah.
Untuk itulah Indera Nababan, yang juga dikenal sebagai adik kandung dari mantan Ephorus HKBP SAE Nababan, menggelar kegiatan pelatihan tersebut dan berharap bisa menciptakan rakyat yang mandiri, tangguh dan handal serta tidak mudah terprovokasi. “Rakyat harus bersatu”, kata Oppung Indera, panggilan akrab, diakhir pidatonya disambut hangat para peserta pelatihan.
Tiur Harianja selaku Ketua Panitia Pelatihan Capacity Building KTH tersebut menyampaikan bahwa pelatihan dilaksanakan selama lima hari dan para peserta diwajibkan tidur di kamar gedung Diakonia Pelangi Kasih HKBP yang telah disediakan sampai selesainya pelatihan. Dihadapan para peserta, Tiur Harianja menyampaikan harapannya agar para peserta dapat dengan serius selama mengikuti pelatihan yang sangat bermanfaat nantinya dalam peningkatan taraf hidup masyarakat itu sendiri.
“Selama lima hari ini, bapak dan ibu telah meninggalkan rumah dan keluarga serta pekerjaan sehingga kami sangat mengharapkan kegiatan ini benar-benar bermanfat bagi bapak dan ibu untuk meniti kehidupan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan”, harapnya.
Freddy Pandiangan (kiri) saat memberikan pembelajaran Analisis Sosial.(ft btc)
Hadir sebagai pembicara dalam pelatihan tersebut antara lain PMK Jakarta, Freddy Pandiangan, Pdt Alung dan dr Sabam Simatupang. Dalam pelatihan itu para peserta akan menerima berbagai pembelajaran seperti Analis Sosial, Membangun Etos Kerja dan Tata Kerja, Leadership, Membangun Organisasi Rakyat, Tanah dan Pemanfaatannya, Lingkungan Hidup, Tanaman Yang Memberi Kehidupan, Covid dan Produksi Pertanian, Praktek Lapangan, Presentasi Dari Hasil Lapangan, Rencana Tindaklanjut dan Evaluasi.(R1)