Beritatoba.com – Simalungun – PT Toba Pulp Lestari (TPL) secara tegas membantah tuduhan yang dinilai tidak sesuai dengan fakta di lapangan pasca terjadinya bentrokan di wilayah Sihaporas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, antara masyarakat dan pihak TPL pada Senin, 22 September 2025.

Direktur PT TPL, Jandres Halomoan Silalahi, menyatakan bahwa kericuhan di Sihaporas dipicu oleh aksi sekelompok massa yang dinilai anarkis dan mengganggu kegiatan operasional perusahaan. “Apa yang terjadi bukan konflik lahan semata, melainkan gangguan nyata terhadap pekerja dan operasional perusahaan, termasuk masyarakat lokal yang bekerja bersama kami,” tegasnya.

Perusahaan juga menolak keras narasi yang menyebut konflik ini sebagai bentuk penindasan terhadap masyarakat adat. “Kami menghormati seluruh proses hukum dan meminta semua pihak tidak menyebarkan informasi yang menyesatkan. Serahkan sepenuhnya proses ini kepada aparat penegak hukum,” ujar Jandres.

Lima Korban dan Dua Kendaraan Dirusak

Akibat bentrok tersebut, lima orang dari pihak perusahaan mengalami luka-luka, yakni Rocky Tarihoran (karyawan Humas), tiga petugas keamanan (Saut Ronal, Edy Rahman, Markus), serta seorang anggota mitra perusahaan bernama Nurmaini Situmeang. Para korban langsung dilarikan ke RSUD Parapat untuk mendapat perawatan medis.

Selain korban luka, dua kendaraan milik perusahaan turut dirusak dan dibakar, yaitu mobil patroli keamanan bernomor polisi BK F 8711 HK dan mobil truk fire safety.

TPL mengklaim bahwa kegiatan operasional yang berlangsung telah didahului oleh proses sosialisasi kepada masyarakat sekitar dan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Simalungun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *