Ompung Merti Doli.

Beritatoba.com – Parmaksian – Masyarakat Dusun Parbulu, Desa Banjar Ganjang, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, beberapa waktu lalu akhirnya mencabut surat kuasa yang diberikan kepada Pdt Faber Manurung lantaran selama tiga tahun kinerjanya tidak membuahkan hasil.

Hal ini diutarakan Sindar Manurung di kediamannya di Dusun Parbulu saat dikonfirmasi beritatoba.com, Selasa (5/7/2022), soal berkembangnya rumor atas pencabutan surat kuasa yang diberikan masyarakat Dusun Parbulu kepada Pdt Faber Manurung untuk mengurusi persoalan yang sedang terjadi dengan PT Toba Pulp Lestari (TPL).

Sindar Manurung yang bergelar Ompung Merti Doli ini sepertinya kecewa atas kinerja Pdt Faber Manurung yang sejak 2019 hingga kini belum membuahkan hasil dan tidak jelas kemana juntrungannya. “Sudah tiga tahun sejak 2019 tapi sampai sekarang tidak ada hasilnya. Untuk itu kami sudah sepakat untuk mencabut surat kuasa yang kami berikan kepadanya (Pdt Faber Manurung, red)”, kata Sindar yang juga dikenal sebagai paman kandung Pdt Faber Manurung.

Penandatanganan kesepakatan pencabutan surat kuasa atas Pdt Faber Manurung itu tidak hanya ditandatangani oleh masyarakat Dusun Parbulu, tetapi juga ditandatangani oleh keluarga besar atau kakak beradik dari Pdt Faber Manurung yang berada diperantauan seperti Pematangsiantar dan Jakarta.

Dari tujuh bersaudara, tiga saudara lelaki dan tiga saudari perempuan dari Pdt Faber Manurung telah ikut menandatangani pencabutan surat kuasa tersebut.

Kemudian masyarakat Dusun Parbulu dan keenam saudara kakak beradik Pdt Faber Manurung sepakat mengalihkan dan sekaligus menunjuk atau memberikan kuasa kepada Juli Manurung yang berdomisil di Kotamadya Pematangsiantar. Juli Manurung ini adalah saudari kandung Pdt Faber Manurung.

Sindar Manurung membenarkan dan ikut menandatangani pemberian kuasa kepada Juli Manurung untuk menyelesaikan konflik yang terjadi antara masyarakat Dusun Parbulu dengan PT TPL dengan secepatnya. “Benar kami telah sepakat menunjuk Juli Manurung menggantikan Faber Manurung untuk menempuh jalur damai dalam persoalan kami dengan TPL”, ujar Ompung Merti Doli didampingi Ompung Merti Boru.

Disinggung soal penutupan jalur masuk ke rumah Manolong Manurung yang timbul karena pro kontra terkait konflik TPL, Sindar Manurung menegaskan bahwa persoalan dengan Manolong Manurung sudah berakhir alias sudah berdamai. “Kita sudah berdamai, tidak ada lagi masalah. Yang pasti jangan diakuinya itu tanahnya”, tegasnya.(R1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *