Beritatoba.com – Toba – Salah satu petinggi Pengurus Besar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Abdon Nababan, tampaknya akan memanfaatkan masyarakat adat Provinsi Sumatera Utara untuk kepentingan politiknya pada Pemilu 2024 mendatang.
Seperti dilansir dari beberapa media online menyebutkan berkas pencalonan Abdon Nababan sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal pemilihan Sumatera Utara telah diterima oleh KPU Sumut pada Desember 2022 lalu.
Abdon Nababan dikenal aktif sebagai pengurus PB AMAN selama puluhan tahun, dan terakhir menjabat sebagai ketua dewan penasehat AMAN. Dengan masuknya Abdon ke dunia politik menunjukkan AMAN tidak lagi khusus berjuang untuk sektor budaya tapi juga sudah berjuang untuk kepentingan politiknya.
Menurut pengamat sosial ekonomi masyarakat Toba, Rosdame Panjaitan SE, mengatakan bahwa politik harus berdiri sendiri, begitu pula dengan budaya, ekonomi dan agama. “Artinya soal budaya dan adat istiadat jangan dicampuradukkan dengan dunia politik. Hal ini bakal dapat menimbulkan kekacauan”, katanya.
Kalaupun Abdon bersikeras terjun kedunia politik sebagai calon anggota DPD RI, sebaiknya mengundurkan diri saja dulu dari jabatan Ketua Dewan Penasehat PB AMAN. Sama halnya seperti mantan Ephorus HKBP, Alm Pdt WTP Simarmata, yang ikut pencalonan sebagai anggota DPD RI setelah pensiun dari kependetaannya.
Sesuai intrik yang berkembang menyebutkan AMAN Tano Batak dalam waktu dekat akan melakukan aksi di Kabupaten Toba dan Kabupaten Simalungun. Dalam aksinya, AMAN Tano Batak selain tetap menyuarakan tutup TPL, disinyalir kuat juga akan menyuarakan tentang pencalonan Abdon Nababan sebagai calon anggota DPD RI. AMAN Tano Batak kembali akan melakukan provokasi terhadap masyarakat untuk mendukung pencalonan Abdon Nababan.
Sementara hasil survey beritatoba.com menunjukkan bahwa dominan masyarakat Kabupaten Toba menilai antipati melihat perilaku AMAN Tano Batak yang tersinyalir kuat sering membuat keributan dan kegaduhan di Tapanuli, salah satunya kegaduhan dan perpecahan di Desa Natumingka, Kabupaten Toba, dua tahun lalu. Bahkan pada 2022, AMAN Tano Batak juga tersinyalir membuat kegaduhan dan perpecahan ditengah masyarakat di Desa Sihaporas, Kabupaten Simalungun. Demikian pula perpecahan yang terjadi di Desa Pohan Jae Nagasaribu, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, disinyalir akibat keberadaan AMAN di daerah tersebut.(R1)