Masyarakat Simalungun binaan TPL sukses panen cabai.
Beritatoba.com – Simalungun – Kelompom Tani Hutan (KTH) Dolok Parmonangan Nauli, Desa Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, dengan wajah ceria sukses panen cabai dengan menerapkan program intercrop PT Toba Pulp Lestari (TPL) plus harga melonjak tinggi.
KTH Dolok Parmonangan Nauli yang sudah berdiri sejak tahun 2022 terdiri dari 30 Kepala Keluarga (KK) yang merupakan kelompok tani binaan TPL sektor Aek Nauli (AEN). Kelompok ini terbentuk karena adanya dukungan dari TPL melalui program intercrop. Sebelumnya TPL telah memberikan dukungan berupa bibit cabai, pupuk, kompos, mulsa serta monitoring pembinaan rutin terhadap tanaman intercrop KTH.
Program intercrop ini merupakan pola menanam tanaman yang berdampingan dengan pohon eucalyptus. TPL sendiri mengenalkan program Intercrop dan coba diinisiasi kepada mitra PKR dan Kelompok Tani Hutan (KTH) binaan TPL. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas lahan sehingga petani bisa memperoleh tambahan penghasilan.
Estate Manager sektor Aek Nauli, Julius Simbolon mengungkapkan panen cabai perdana itu dilaksanakan untuk terus memperkuat pola kemitraan agar masyarakat sekitar merasakan manfaat positif dari kehadiran perusahaan. “Program Intercrop dilakukan sejalan dengan visi perusahaan yakni Tumbuh dan Berkembang Bersama Masyarakat”, katanya kepada beritatoab.com, Minggu (21/4/2024).
Yusri Nasution, Manager Community Development (CD) TPL, bersama dengan Charles Sitorus, CD Officer TPL, menambahkan dukungan yang diberikan perusahaan merupakan komitmen perusahan serta dukungan ini berasal dari dana CD perusahaan untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat sektor pertanian.
“Saat ini KTH Dolok Parmonangan Nauli melakukan panen perdana cabai dari pola kemitraan intercrop yang di dukung oleh TPL dan mendapatkan hasil yang sangat menguntungkan serta didukung oleh harga pasar yang cukup melonjak tinggi”, kata Yusri.
Dikatakannya juga meskipun cuaca panas dan curah hujan rendah, KTH Dolok Parmonangan Nauli bisa panen perdana sebanyak 1.091 kg dari lahan seluas 1 hektar dan hingga saat ini panen cabai mencapai 3.000 kg.
Koordinator KTH Dolok Parmonangan Nauli, Kerliston Simarmata, mengaku baru menanam cabai sekitar 5 – 6 tahun terakhir. Sebelumnya, dia menanam padi. Cabai, menurutnya, menjadi harapan baru bagi petani. “Cabai ini menjanjikan kalau harganya stabil dan hasilnya memuaskan”, katanya.
Sandro Situmorang, sekretaris dari KTH Dolok Parmonangan Nauli menambahkan panen cabai kali ini menjadi contoh bagi masyarakat dan kelompok tani di sekitar operasional perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan membuka diri untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah operasional perusahaan.(Tob1)