Beritatoba.com – Parapat – Kembali lagi keberadaan PT Toba Pulp Lestari, Tbk menjadi sasaran empuk dan hujatan demi hujatan terlontar dari kelompok-kelompok tertentu ketika terjadi banjir di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.

Kali ini banjir menimpa kota pariwisata Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Minggu (16/3/2025) sekira Pukul 17.00 WIB. Dan untuk kesekian kalinya banjir kembali melanda Kota Parapat karena curah hujan yang sangat tinggi saat itu.

Menurut Kabid Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan banjir terjadi setelah intensitas hujan yang terlalu tinggi terjadi di kawasan itu.

“Hujan deras terjadi sekitar tiga jam. Sehingga Sungai Batu Gaga meluap. Dari laporan sementara, tercatat 50 unit rumah warga dan beberapa fasilitas lainnya rusak. Sedangkan korban jiwa nihil,” kata Sri Wahyuni.

Sementara itu Pdt Jurito Sirait dalam status akun facebooknya kembali melontarkan kata-kata kebencian yang sepertinya tidak layak untuk diucapkan oleh seorang pendeta, apalagi pendeta HKBP.

Begini kata Jurito : “IBLIS MENJELMA JADI MALAIKAT

Masyarakat Parapat mohon jangan mau dijadikan drama oleh TPL. Usir alat berat TPL itu!

Mereka itu biang kerok kerusakan, sekarang berlagak malaikat.

USIR ALAT TPL DARI PARAPAT!                         

Alat Pemkab cukup utk membersihkan sisa bencana.”

“TPL itu kan niat baik mau membantu masyarakat yang ditimpa bencana. Kok bapak Pendeta Jurito Sirait bisa segampang itu ya bicara. Lantas apa yang bisa diperbuat Pdt Jurito untuk korban banjir Parapat…? Apakah cukup hanya dengan jurus provokasinya…?”, kata Dame Panjaitan SE selaku pengamat sosial masyarakat kepada beritatoba.com, Senin (17/3/2025).

TPL kerahkan alat berat bantu korban banjir Parapat. Tapi dikatakan iblis oleh Jurito.

Kemudian, lanjut Dame, sepertinya tidak ada kaitan banjir Parapat dengan keberadaan lahan konsesi TPL. Menurut Dame, jika melihat hamparan perbukitan sepanjang Kecamatan Girsang Sipangan Bolon bisa dipastikan tidak terjadi banjir oleh karena keberadaan lahan konsesi TPL yang berada di Dolok Parmonganan, Kecamatan Dolok Panribuan, Simalungun, atau sektor Aek Nauli.  

“Banjir Parapat sudah pasti karena intensitas hujan yang terlalu tinggi hingga ke Kecamatan Balige pada minggu sore itu. Bukan karena keberadaan lahan konsesi TPL. Kalau pun terjadi banjir itu akan menimpa Kecamatan Dolok Panribuan dan Kecamatan Mandoge Simalungun. Jadi, Pdt Jurito Sirait itu jangan asal bicara”, imbuhnya.

Sebenarnya siapakah yang menjelma jadi Iblis, dan siapakah malaikatnya…?(S1)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *