Beritatoba.com – Tapsel – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumut, bersama PT Toba Pulp Lestari (TPL) melaksanakan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting bertempat di Hotel Tor Sibohi, Sipirok, beberpa waktu lalu.
TPL terus menunjukkan komitmen nyata mendukung program percepatan penurunan angka stunting karena perusahaan bubur kertas ini sangat menyadari pentingnya upaya bersama dalam mewujudkan generasi Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas.
Pada kesempatan itu, melalui corporate social responsibility/CSR, TPL hadir berkontribusi di wilayah operasionalnya dengan menunjukan komitmennya mengambil bagian dalam program percepatan penurunan angka stunting yang dilakukan oleh BKKBN Tapsel.
Aya selaku koordinator CD/CSR dan Yessi Panggabean CD/CSR Officer menjelaskan bahwa penurunan angka stunting menjadi fokus perusahaan dikarenakan menurunnya angka stunting akan berpengaruh kepada kualitas generasi berikutnya.
“Kegiatan ini merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, terkhusus yang berada di daerah operasional perusahaan di bidang pengembangan anak usia dini dalam meningkatkan generasi masa depan yang berkualitas dengan program penurunan angka stunting di Kabupaten Tapanuli Selatan,” kata Aya.
Yessi juga menambahkan, melalui forum koordinasi percepatan penurunan stunting tersebut Kabupaten Tapanuli Selatan dapat menurunkan angka stunting dan mampu menciptakan generasi yang sehat dan unggul karena setiap anak memiliki hak yang sama untuk mengembangkan potensi di dalam dirinya, sehingga dapat mengukir masa depan yang cerah.
Kepala Bappeda Tapsel, Chairul Rizal Lubis, yang juga menjadi salah satu narasumber menyampaikan bahwa forum koordinasi ini adalah kolaborasi antar Forkopimda dan elemen-elemen lainnya. Sinergitas antar dinas dan mengawal sampai ke tingkat desa
“Kolaborasi adalah proses bekerjasama untuk beberapa gagasan atau ide dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama menuju visi yang sama. Sedangkan sinergitas mengacu pada hasil positif yang didapat dan dikaitkan dari kolaborasi tersebut,” ujar Chairul.
Sementara Abdul Latif Lubis, Satgas Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tapanuli Selatan, mengatakan untuk mengantisipasi stunting mulai dari awal, yaitu calon pengantin, pemutakhiran data, verifikasi dan validasi data keluarga beresiko stunting sangat dibutuhkan dukungan dari semua pihak.
“Penurunan stunting sangat dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, saya berterima kasih kepada TPL yang sudah cepat menanggapi dan ikut ambil bagian dalam kegiatan penurunan stunting di Kabupaten Tapanuli Selatan. Saya berharap dengan adanya dukungan dari berbagai pihak maka angka stunting bisa turun hingga 14%”, harap Abdul.
Abdul menambahkan untuk tahun 2024 ini masih menunggu hasil survey yang dilaksanakan oleh Survey Kesehatan Indonesia (SKI) Kemenkes RI. “Saya yakin Satgas Stunting di Kabupten Tapsel akan berupaya keras sehingga stunting akan drastis turun apalagi dengan adanya dukungan dari TPL”, imbuhnya.(Tap1)