Oleh : Intan Sani Siahaan

Intan Sani Siahaan

Buah-buahan merupakan kebutuhan yang penting bagi manusia. Pada umumnya masyarakat hanya memanfaatkan daging buahnya saja, misalnya dibuat jus, selai,sirup, dll. Sedangkan kulit buahnya hanya dibuang dan menjadi limbah. Apabila kulit buah hanya dibuang sembarangan dan ditumpuk tanpa ada pengolahan maka akan memberikan berbagai dampak salah satunya berdampak bagi kesehatan. Untuk mengatasi hal tersebut maka kulit buah dapat digunakan menjadi pupuk organik cair.Tanaman akan tumbuh dengan baik dan subur jika nutrisi yang diberikan tercukupi. Saat ini,pemberian nutrisi pada tanaman dengan pemberian pupuk sudah sering dengan menggunakan pupuk kimia tidak lagi dengan pupuk organik. Kulit buah dapat digunakan menjadi pupuk organik cair.

Beberapa kulit buah yang dapat digunakan menjadi pupuk organik cair antara lain buah nenas,buah naga,buah pisang,buah jeruk dan yang lainnya khususnya buah yang memiliki kandungan air yang tinggi. Kulit pisang mengandung sekitar 42 % potasium dan juga kaya akan kalsium dan mangan dan kulit jeruk kaya akan nitrogen.

Pemanfaatan sampah organik lebih banyak berupa pupuk organik dalam bentuk padat. Padahal pupuk organik dalam bentuk cair memiliki kelebihan bila dibandingkan pupuk organik dalam bentuk padat. Pupuk organik cair lebih mudah diserap oleh tanaman karena unsur-unsur yang terdapat di dalamnya sudah terurai dan pengaplikasiannya lebih mudah. Pupuk organik cair memberikan beberapa keuntungan, misalnya pupuk ini dapat digunakan dalam media tanam padat dengan cara menyiramkannya ke akar ataupun disemprotkan ke bagian tubuh tumbuhan. Perlakuan pemberian pupuk dengan cara penyemprotan pada daun terbukti lebih efektif dibandingkan dengan perlakuan pemberian pupuk melalui penyiraman pada media tanam. Pupuk organik memiliki sifat yang ramah lingkungan meskipun efek penggunaannya cenderung lebih lambat. Pupuk organik dapat memperbaiki sifat tanah dan dapat berperan sebagai penyangga persediaan unsur hara bagi tanaman sehingga pupuk organik dapat mengembalikan kesuburan tanah. Pupuk organik dapat dibagi dua yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar di pasaran. Jenis pupuk ini kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung unsur hara makro dan mikro esensial. Bahan utama pupuk cair yang sangat bagus dari sampah organik yaitu bahan organik basah atau bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi,dan pupuk organik cair juga memiliki kandungan bahan kimia yang rendah dimana maksimal mengandung 5% bahan kimia.

Pembuatan pupuk organik cair juga tidaklah sulit dimana seluruh bahan dipotong terlebih dahulu guna untuk mempercepat proses fermentasi. Sebelumnya larutan aktivator disiapkan dengan mencampurkan air, gula pasir, EM4 yang telah didiamkan selama 24 jam. Dan dicampur dan diaduk antara larutan aktivator dengan bahan utama kemudian dipindahkan ke dalam komposter yang ditutup dengan rapat. Proses fermentasi dibiarkan berlangsung selama ±7 hari setelah itu pupuk cair dapat digunakan.

Selain berfungsi untuk tanaman, pupuk organik cair juga mampu mengurangi jumlah limbah yang terdapat di lingkungan serta menyehatkan lingkungan karena pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan- bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan limbah dari hasil aktivitas manusia yang memiliki kandungan unsur hara lebih dari satu.

Penulis artikel ini adalah Mahasiswi Teknik Bioproses, Fakultas Bioteknologi, Institut Teknologi Del, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *