Beritatoba.com – Masyarakat Desa Natumingka, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba, menerima bantuan ayam kampung sebanyak 4.300 ekor dari PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) beberapa waktu lalu sebagai wujud kepedulian perusahaan tersebut meningkatkan pendapatan masyarakat desa.

Espon Simanjuntak (tengah) saat bincang-bincang dengan Kades Natumingka Kastro Simanjuntak (kiri).(Foto btc)

Bantuan ribuan ekor ayam kampung ini juga menunjukkan hubungan yang semakin dekat antara masyarakat dengan PT TPL. Kepala Desa Natumingka, Kastro Simanjuntak, kepada beritatoba.com, Sabtu (21/5/2022), membenarkan jika TPL memberikan bantuan ayam kampung tersebut kepada masyarakatnya.

Dijelaskannya bahwa bantuan itu diberikan melalui kelompok tani hutan yang ada di Desa Natumingka, yang selanjutnya dibagi-bagikan kepada 43 keluarga yang berkenan menerimanya. Setiap kepala rumah tangga ada yang menerima sebanyak 70 ekor, dan bagi pengurus kelompok tani hutan  menerima 100 ekor. Kades Natumingka ini juga mengaku bahwa hampir setiap tahun pihak PT TPl memberikan bantuan kepada masyarakat Natumingka.

Selain bantuan ayam kampung, hasil pantuan beritatoba.com juga menunjukkan ada bantuan rehabilitasi 4 ruangan sekolah dasar dan pembangunan dinding penahan di desa tersebut.

Salah kandang ayam milik warga Natumingka yang terima bantuan dari TPL.(Foto btc)

Direktur PT TPL Jandres Silalahi kepada beritatoba.com menyampaikan bahwa bantuan tersebut diberikan oleh PT TPL atas permohonan yang disampaikan oleh masyarakat Desa Natumingka. “Kita realisasikan bantuan tersebut dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat”, katanya.

Mantan Camat Borbor yang juga berasal dari Desa Natumingka, keturunan Ompung Punduraham, dalam kunjungannya ke Desa Natumingka, Sabtu (21/5/2022), secara lanngsung melihat ke kandang ternak ayam kampung milik warga setempat atas bantuan TPL tersebut. Espon Simanjuntak mengapresiasi bantuan TPL itu.

Espon Simanjuntak yang semasa menjabat sebagai Camat Borbor telah melakukan pemekaran sehingga melahirkan Desa Natumingka itu secara langsung juga mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat desa.

Espon sangat prihatin setelah mendengar keluhan Mawar Sihotang dan masyarakat lainnya tentang terpecah belahnya masyarakat Desa Natumingka. Perpecahan tidak hanya di kehidupan sehari-hari tapi juga di peradatan, dan bahkan jemaat gereja pun terpecah. “Di desa kami ini hanya ada satu gedung gereja yaitu gereja Huria Kristen Indonesai (HKI). Sekarang mereka yang memusuhi kami sedang membangun gereja mereka sendiri namun namanya tetap gereja HKI. Jadi sudah ada dua gereja HKI sekarang ini disini”, kata Mawar kepada Espon Simanjuntak dan beritatoba.com.

Masih kata Mawar, perpecahan itu bermula ketika mereka yang kontra kepada TPL mengajak untuk berdemo, namun karena tidak mau ikut demo akhirnya kelompok mereka dimusuhi oleh kelompok yang kontra TPL. “Kalau kami tidak mau ikut demo, itu kan hak kami. Janganlah ada pemaksaan kehendak. Kemudian jika kami mau menerima bantuan dari TPL, juga itu hak kami. Janganlah lantas kami disebut sebagai penjilat dan penghianat. Kemudian mereka tidak mau lagi mengundang kami, dan menolak undangan kami kalau kami mau pesta adat”, katanya prihatin.

Batuan rehabilitasi 4 ruangan sekolah dasar dan dinding penahan oleh TPL.(Foto btc)

Mendengar keluhan yang secara langsung didengar dari beberapa masyarakat Desa Natumingka, Espon Simanjuntak kepada beritatoba.com mengutarakan keprihatinannya atas kondisi persatuan masyarakat Natumingka yang kini sudah terpecah belah. “Sejak pindah tugas dari camat dan ditarik ke kabupaten, sudah terlalu lama memang saya tidak berkunjung ke desa ini. Saya menyesal, mungkin tidak akan terjadi perpecahan jika saya sering berkunjung kesini”, kata Espon yang juga dikenal sebagai mantan Kadishub Toba ini penuh penyesalan.

Untuk itu dirinya kedepan akan berupaya memperbaiki kondisi masyarakat yang suda terpecah belah itu. Ironisnya, sesuai intrik yang berkembang ditengah masyarakat Desa Natumingka, ternyata warga pendatang yang menciptakan perpecahan itu. “Katanya masyarakat pendatang yang memecah belah keluarga besar kami marga Simanjuntak di kampung halamanku ini. Kita akan selidiki lagi nanti lebih seksama kebenaran dari intrik ini. Yang pasti saya sudah dapat nama orangnya inisial AP dan NP”, ujarnya.(R1)            

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *