Beritatoba.com – Toba – Berbagai tanggapan dan opini masyarakat mulai berkembang terkait kepemimpinan Poltak Sitorus yang disebut sebagai “Bupati Indisipliner” yang bisa berakibat lemahnya kinerja aparatur Pemerintah Kabupaten Toba.
Pemerhati sosial ekonomi Kabupaten Toba, Dame Panjaitan SE, menanggapi kepemimpinan Bupati Poltak Sitorus yang indisipliner itu mengatakan sudah tidak pantas lagi jika Poltak Sitorus berkeinginan mencalonkan kembali sebagai calon Bupati Toba periode 2024-2029 ini.
Dikatakannya seperti diketahui media beritatoba.com sudah mengekspos soal kasus indisipliner berikut bukti-buktinya namun Poltak Sitorus tidak berkenan menerbitkan “Surat Keputusan Pembentukan Tim Pemeriksa” atas kasus yang melibatkan Sekda Augus Sitorus. “Sudah ada bukti-bukti seperti daftar hadir dan TPP, namun Bupati Poltak Sitorus tidak mampu bersikap tegas sehingga terduga kuat dia pasti terlibat dalam hal ini”, katanya.
Untuk itu diharapkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Toba tidak memilih pasangan calon Bupati/Wakil Bupati, Poltak Sitorus/Anugerah Naiborhu, pada Pilkada tahun ini. “Kita harus pandai memilih calon pemimpin kita. Jika kita memilih calon pemimpin yang tidak memiliki disiplin atau indisipliner maka arah pembangunan akan berantakan yang berakibat buruk bagi masyarakat luas”, ujarnya.
Tumpal Tampubolon, warga Kecamatan Tampahan, berkomentar sudah tidak pantas lagi Poltak Sitorus kembali untuk memimpin Kabupaten Toba karena sudah terbukti sebagai bupati yang indisipliner. “Gak tau malu kayaknya dia ya. Saya serukan, jangan pilih tuan indisipliner”, tegasnya.
Sementara itu masyarakat Kecamatan Porsea, Silaen, Laguboti, Siantar Narumonda, Pintu Pohan Meranti, Ajibata, Parmaksian, Uluan, Bonatua Lunasi dan Lumban Julu yang berhasil dihimpun beritatoba.com senada mengatakan menolak pemimpin yang indisipliner. Menurut mereka, terbukti atau tidak terbukti si Poltak Sitorus indisipliner, yang pasti mereka sangat tidak menginginkan calon bupati yang tidak memiliki disiplin.
“Jangankan Kabupaten Toba, negara inipun akan hancur jika dipimpin oleh orang yang tidak memilki disiplin dalam hidup, apalagi dalam pekerjaaannya”, kata Holong Manurung warga Kecamatan Lumban Julu.
Sementara itu masyarakat Habinsaran, Borbor, Nassau (Habornas) secara tegas menyatakan menolak Poltak Sitorus karena selain bupati yang bergelar bupati indisipliner, juga minim pembangunan ditiga kecamatan ini selama dipimipin oleh Poltak Sitorus.
Ketika Poltak Sitorus selaku orang nomor satu di bumi Toba tidak bertindak tegas menegakkan kedisiplinan PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Toba maka sudah pasti berdampak negatif yang menimbulkan turunnya harkat, martabat, citra, kepercayaan, nama baik dan mengganggu kelancaran tugas unit kerja, instansi pemerintah daerah Kabupaten Toba yang dipimpinnya.
“Tanpa penerapan dan penegakan peraturan disiplin, maka aspek produktivitas, efektivitas serta kredibilitas pegawai akan sulit dicapai yang pada ujungnya akan mempengaruhi kinerja pemerintahan dalam melayani kepentingan publik”, kata Leo Pasaribu warga Borbor. (Tob1)