Beritatoba.com – Humbahas – Banjir dan longsor yang terjadi di kawasan Danau Toba berasal dari perbukitan mengarah ke pinggiran danau di beberapa daerah, dan terakhir menimpa Desa Simagulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumut, selalu dikaitkan dengan keberadaan lahan konsesi milik PT Toba Pulp Lestari (TPL).

Kelompok tertentu acapkali mendiskreditkan TPL jika terjadi banjir dan longsor di sekitaran Danau Toba walau tanpa dasar, tinjauan dan analisa yang kuat. Longsor bebatuan yang terjadi di Simagulampe tampaknya hal yang mustahil jika disebabkan karena keberadaan lahan konsesi PT TPL diantara Kecamatan Sijamapolang Humbahas dengan Kecamatan Parmonangan Kabupaten Taput yang jaraknya sangat jauh.

Berdasarkan kronologi banjir pada 1 Desember 2023 Pukul 21.30 WIB terjadi banjir bandang dan longsor menerjang kawasan pemukiman di Desa Simagulampe akibat dari turunnya hujan deras dengan intensitas yang cukup tinggi yang terus menerus mengguyur sejak Jumat malam, 1 Desemebr 2023, sehingga terjadi luapan air dari DTA Aek Pea yang menyebabkan longsor di Simagulampe.

Sebanyak 12 warga dinyatakan hilang setelah banjir bandang dan longsor. Material longsoran berupa bebatuan yang sangat banyak dan berukuran besar mencapai sekitar 2,4 m3.

Berdasarkan informasi yang disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih, kepada media menagatakan bahwa kronologi terjadinya longsor diketahui karena dipicu intensitas hujan tinggi, yang turun sejak Jumat sore malam pada Jumat, 1 Desember 2023, di Kecamatan Baktiraja sekitarnya. Akibat curah hujan yang sangat tinggi ini mengakibatkan luapan air dari DTA Aek Pea Dolok yang menyebabkan banjir disertai longsor di Desa Simagulampe.

Selain itu hasil pengukuran curah hujan oleh BMKG Provinsi Sumut di Pos Hujan Kabupaten Humbahas terjadi hujan khususnyadaerah Baktiraja pada tanggal 30 November 2023 sebesar lebih kurang 9 mm. Dan pada 1 Desember 2023naik menjadi sebesar 34 mm. Curah hujan di daerah Lintong Nihuta, yang berdekatan dan berada diatas bukit Kecamatan Baktiraja, pada 30 November 2023 sebesar 18 mm dan 1 Desember 2023 sebesar 16 mm.

Sementara itu Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor, dalam keterangan Persnya menegaskan bahwa banjir dan longsor yang menimpa Desa Simagulampe kemungkinan besar akibat dari adanya penebangan liar di kawasan hijau, dan bukan di lahan konsesi PT TPL. Sesuai permintaannya kepada Kapolres Humbahas, hingga saat ini penebangan liar tersebut masih dalam proses penyelidikan.

Seperti ini Hasil Ground Check Longsor di Simagulampe oleh Lembaga Lingkungan Sumatera Forest.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *