KABUPATEN SAMOSIR

Semboyan : “SATAHI SAOLOAN”

Kabupaten Samosir adalah sebuah kabupaten hasil pemekaran dari induknya yakni Kabupaten Toba Samosir, yang saat ini telah berganti nama menjadi Kabupaten Toba. Kabupaten Samosir dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia.

Seiring dengan diresmikannya Kabupaten Samosir, melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.21.27 tanggal 6 Januari 2004 diangkat dan ditetapkan Penjabat Bupati Samosir atas nama Bapak Drs. Wilmar Elyascher Simanjorang, M.Si yang dilantik pada tanggal 15 Januari 2004 di Medan oleh Gubernur Sumatera Utara.

Kabupaten Samosir memiliki semboyan (Motto) “Satahi Saoloan”. Satahi berarti Sepikiran dan Saoloan berarti kebersamaan. Kalimat singkat ini mengandung makna filosofis dan merupakan landasan untuk menciptakan persatuan dan kesatuan yang identik dengan azas kebersamaan atau gotong-royong dalam konteks yang berdampak positif untuk membangun Kabupaten Samosir. Seluruh aspek pembangunan Kabupaten Samosir diharapkan tetap didasari motto “Satahi Saoloan”.

Kabupaten Samosir sebagai salah satu kabupaten baru di Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah penduduk pada pertengahan 2013 sebanyak 121.924 jiwa dengan wilayah administrasi pemerintahan sebanyak sembilan kecamatan (Kecamatan Pangururan, Ronggur Nihuta, Sianjur Mula-mula, Simanindo, Nainggolan, Onan Runggu, Palipi, Harian dan Sitio-Tio)  dan seratus sebelas desa serta enam kelurahan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat.

Secara geografis, Kabupaten Samosir terletak pada 20 24‘ –  20 25‘ Lintang Utara dan 980 21‘ –  990 55‘ BT. Sebagai daerah pertanian dan sebagian penduduknya hidup dan menggantungkan dengan pertanian, curah hujan merupakan salah satu faktor eksternal yang menentukan keberhasialn pertanian penduduk. Rata-rata curah hujan yang terjadi di Kabupaten Samosir pada tahun 2003 berdasarkan hasil pengamatan dari 7 (tujuh) stasiun pengamatan adalah sebesar 177 mm / bulan dengan jumlah hari hujan sebanyak 11 hari. Temperatur Kabupaten Samosir berkisar antara 170 C –  290 C dengan kelembaban udara rata-rata 85 persen dan tergolong dengan beriklim tropis.

Sifat Permukaan dan Kemiringan Kabupaten Samosir terletak ditengah Danau Toba pada wilayah dataran tinggi Bukit Barisan, dengan ketinggian antara 700 – 1.700 m di atas permukaan laut. Jenis Tanah Topografi dan kontur tanah pada umumnya berbukit dan bergelombang.

Luas lahan produktif di Kabupaten Samosir (2002) mencapai 69.798 ha, terdiri dari lahan sawah 7.247 ha (10,4 %), dan lahan kering 62.551 ha (89,6 %). Terbatasnya sarana irigasi, modal dan tenaga kerja kasar mengakibatkan hanya 14.110 ha (22,56 %) lahan kering yang dikelola. Selebihnya merupakan lahan tidur seluas 48.441 ha atau 77,44 % dari lahan kering yang dapat dikelola.

Sektor pariwisata merupakan sektor potensial yang dapat menjadi andalan di Kabupaten Samosir dimasa mendatang. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan dan penyediaan sarana dan prasarana yang baik akan menjadikan Kabupaten Samosir sebagai tempat pariwisata yang indah. Jumlah hotel di Kabupaten Samosir tahun 2011 sebanyak 85 hotel, dengan kamar 1564 kamar dan 2.876 tempat tidur.

Letak dan posisi Pulau Samosir yang berada di tengah-tengah Danau Toba, maka ada dua bentuk lalulintas dan akses masuk dan keluar dari Pulau ini, yaitu lalu lintas darat dan lalu lintas perairan. Akses masuk dan keluar melalui perairan pulau ini dapat dilalui via kapal motor dan Ferry, yaitu dilakukan melalui Haranggaol Tiga Ras, Tiga Raja, Parapat Kabupaten Simalungun via Kapal melintasi Danau Toba atau Ajibata dan Balige Kabupaten Toba Samosir via Kapal Motor Ferry menuju Tomok Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir. Sedangkan akses masuk dan keluar melalui jalan darat dari Tele ke  ibukota Kabupaten Samosir Pangururan.

                Seperti daerah lainnya se kawasana Danau Toba, Kabupaten Samosir juga banyak melahirkan sosok pemimpin yang sukses dan berhasil dibidangnya masing-masing, baik di pemerintahan maupun dunai usaha. Masih melekat mantan Wakasad Letjen (Purn) Cornel Simbolon, DR RE Nainggolan mantan Bupati Taput dan Sekda Provinsi Sumut, Efendi Simbolon anggota DPR RI, Parna Raya Group, OTB Sitanggang pengusaha perkapalan. Dan masih banyak lagi yang sukses dibidangnya masing-masing yang tidak disebutkan satu persatu dalam kolom media ini. HORAS… HORAS… HORAS… (R1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *