Oleh : Grace Panjaitan

Grace Panjaitan

Beritatoba.com – Toba – Hortikultura merupakan gabungan bahasa Latin, hortus yang mengandung arti kebun dan culture yang berarti bercocok tanam. Hortikultura bisa didefinisikan sebagai cara budidaya tanaman yang dilakukan di kebun dan halaman rumah. Hortikultura  merupakan cabang dari pertanian tanaman yang berhubungan dengan tanaman pekarangan. Umumnya buah-buahan, sayur-sayuran, dan tanaman hias. Lebih spesifik, hortikultura berfokus pada penanaman tanaman buah (pomologi/frutikultura), tanaman bunga (florikultura), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman obat (biopharmaca), dan taman (lansekap).

Kategori sayuran yang termasuk dalam kelompok tanaman hortikultura, di antaranya adalah kubis, bayam, wortel, kangkung, bawang merah, bawang putih, daun bawang, kol, selada, mentimun, buncis, paprika, dan masih banyak lagi.

Kategori buah-buahan pada tanaman hortikultura menghasilkan buah yang dapat dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Buah-buah tersebut di antaranya tomat, semangka, jeruk, mangga, melon, stroberi, rambutan, pepaya, jambu, pisang, nanas, apel, dan anggur.

Kategori tanaman hias pada tanaman hortikultura adalah jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai hiasan, biasanya tanaman ini memiliki keindahan dari segi bunga, daun, akar, atau tangkainya. Contoh tanaman hias dari tanaman hortikultura adalah bunga mawar, melati, aglaonema, pakis, anggrek, anggrek bulan, tulip, dan aneka tanaman hias Iainnya yang bisa menambah keindahan dari pekarangan  rumah. Tanaman obat dari tanaman hortikultura merupakan jenis tanaman yang bermanfaat untuk mencegah maupun mengobati penyakit. Tanaman obat ini terdapat dua jenis, yaitu tanaman biofarmaka rimpang dan biofarmaka non-rimpang. Biofarmaka rimpang adalah tanaman yang bermanfaat untuk obat, kosmetik, dan kesehatan lainnya. Bagian tanaman yang digunakan yaitu bagian umbinya. Sementara itu biofarmaka non-rimpang adalah tanaman yang bermanfaat juga untuk obat, kosmetik, dan kesehatan lainnya. Namun, bagian tanaman yang digunakan yaitu daun, batang, bunga, akarnya.

Jenis obat-obatan yang termasuk dalam tanaman hortikultura adalah jahe, kunyit, lengkuas, kapulaga, kumis kucing dan beberapa tanaman obat Iainnya yang biasa kamu temui sehari-hari. Dari 4 kelompok tanaman hortikultura di atas mereka semua sangat berperan penting bagi kehidupan manusia, karena ada yang jadi sumber gizi untuk melengkapi makanan pokok yang berpengaruh terhadap kondisi kesehatan manusia.

Salah satu kategori dari limbah rumah tangga adalah air pencucian beras. Air pencucian beras termasuk dalam kategori pupuk organik. Dimana salah satu cara yang aman untuk memupuk tanaman adalah dengan beralih menggunakan pupuk organik. Pupuk organik yaitu pupuk yang tersusun dari bahan organik yang pada umumnya mengandung nitrogen dan unsur lain yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang ditambahkan ke dalam tanah secara spesifik sebagai sumber hara (Sutanto, 2011).

Pupuk organik terbagi menjadi dua yakni pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Pupuk organik cair lebih diminati karena didalamnya terdapat kandungan nitrogen yang larut di dalam air, sehingga mempermudah tanaman dalam menyerap unsur-unsur hara. Bahan  dasar pupuk organik cair didapat dari air cucian beras selama ini belum banyak dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik cair, Air cucian beras merupakan sumber energi karbohidrat berupa pati yang kadarnya mencapai 85-90%. Kandungan nutrisi beras yang tertinggi terdapat pada bagian kulit ari yang ikut bersama air cucian (Yusliany, 2010). Klasifikasi unsur hara pada air cucian beras yaitu: nitrogen (N), 70,55 ppm,phospor (P), 60,65 ppm, kalium (K), 91,11 ppm, besi (fe), 09.95 ppm, vitamin B, 205,44 ppmdan vitamin K, 11,12 ppm.

Salah satu zat yang lain terkandung dalam air cucian beras adalah phospor (Yulianingsih, 2017). Phospor merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman. Peranan phospor bagi tumbuhan adalah memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang baik dari benih dan tanaman muda, serta mempercepat pemasakan buah dan biji (Bahar, 2016).

Ada  beberapa faktor penyebab masyarakat kurang dalam memanfaatkan air cucian beras, antara lain terbatasnya pengetahuan tentang kandungan zat-zat penting dalam air cucian beras yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman serta kurangnya wawasan masyarakat untuk mengolahair cucian beras tersebut menjadi pupuk cair (Wardiah, 2014). Keberhasilan pupuk organik cair yang terjadi dalam sistem penanaman akan tercapai apabila diatur waktu dan jumlah pemberian air. Air merupakan bahan utama dalam pembuatan pupuk cair, karena di dalam air terdapat kandungan nitrogen yang larut di dalam air, sehingga mempermudah tanaman dalam menyerap unsur-unsur hara. Kandungan unsur hara yang terdapat di dalam hasil fermentasi air cucian beras dengan menggunakan EM4 yaitu diperoleh kadar nitrogen (N), 84,72 ppm, Phospor (P), 5,1 ppm dan kalium (K), 944,8 ppm lebih tinggi dibandingkan air cucian beras yang tidak difermentasi mengunakan EM4 (Yusliany, 2010).

Contoh Tanaman Hortikulutura

Kesimpulannya adalah pemanfaatan limbah pencucian air beras dapat digunakan dalam membantu proses pertumbuhan tanaman hortikultura tanpa memerlukan biaya pengolahan dan termasuk dalam pupuk organic yang tidak akan menimbulkan pencemaran ke lingkungan sekitar.

Penulis artikel ini adalah Mahasiswa Teknik Bioproses, Fakultas Bioteknologi, Institut Teknologi Del, di Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *