Kecamatan Ajibata memiliki luas wilayah 72,80 km² atau 3,60% dari total luas Kabupaten Toba.
Kecamatan Ajibata berada pada 2°23’- 2°40’ Lintang Utara dan 98°56’ – 99°04’ Bujur Timur.
Kecamatan Ajibata berada di atas sekitar 908 hingga 1.300 Meter di atas permukaan laut.
Batas wilayah
Utara | Kabupaten Simalungun dan Danau Toba |
Timur | Kabupaten Simalungun |
Selatan | Kecamatan Lumban Julu |
Barat | Danau Toba |
Kecamatan Ajibata terdiri dari 9 desa dan 1 kelurahan yang terbagi habis dalam 32 dusun. Desa Pardamean Ajibata adalah ibu kota dan pusat pemerintahan Kecamatan Ajibata.
Desa Pardamean Sibisa merupakan desa dengan wilayah terluas yaitu 16,0 km² atau 21,98% dari total luas Kecamatan Ajibata, sementara Kelurahan Parsaoran Ajibata merupakan wilayah terkecil yaitu 3,0 km² atau 4,12% dari total luas Kecamatan Ajibata.
Desa Sirungkungon merupakan desa yang paling jauh dari ibu kota Kecamatan Ajibata yaitu berjarak sekitar 13 kilometer.
Sejarah Kecamatan
Kecamatan Ajibata adalah hasil pemekaran dari Kecamatan Lumban Julu. Pembentukan Kecamatan Ajibata didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir No. 7 Tahun 2002 tentang pembentukan Kecamatan Ajibata, Kecamatan Ronggur Nihuta, Kecamatan Uluan, dan Kecamatan Pintu Pohan Meranti.
Daftar Desa/Kelurahan di Kecamatan Ajibata
Desa / Kelurahan | Nama | Luas (km²) / Rasio Terhadap Luas Kecamatan | Jumlah penduduk / Kepadatan (2015) |
Desa | Horsik | 05,3 km² (7,28%) | 288 (54,34 jiwa/km²) |
Desa | Motung | 08,0 km² (10,99%) | 846 (105,75 jiwa/km²) |
Desa | Pardamean Ajibata | 05,0 km² (6,87%) | 1.523 (304,60 jiwa/km²) |
Desa | Pardamean Sibisa | 16,0 km² (21,98%) | 852 (53,25 jiwa/km²) |
Desa | Pardomuan Ajibata | 06,0 km² (8,24%) | 629 (104,83 jiwa/km²) |
Desa | Pardomuan Motung | 06,0 km² (8,24%) | 377 (62,83 jiwa/km²) |
Desa | Parsaoran Sibisa | 13,5 km² (18,54%) | 681 (50,44 jiwa/km²) |
Desa | Sigapiton | 05,0 km² (6,87%) | 390 (78,00 jiwa/km²) |
Desa | Sirungkungon | 05,0 km² (6,87%) | 380 (76,00 jiwa/km²) |
Kelurahan | Parsaoran Ajibata | 03,0 km² (4,12%) | 1.539 (513,00 jiwa/km²) |
Sosial Kemasyarakatan
Sosial
Sepuluh tahun terakhir perkembangan Kecamatan Ajibata menjadi sebuah wilayah perkotaan baru cukup pesat, contohnya semakin bertambahnya tempat – tempat usaha baru dan semakin banyaknya pendatang baik dari luar Sumatra Utara maupun dari dalam Sumatra Utara. Sementara generasi muda asli Ajibata sebagaimana masyarakat Batak pada umumnya sebagian besar merantau ke Jawa maupun wilayah lain di Indonesia.
Suku
Mayoritas penduduk Kecamatan Ajibata berasal dari suku Toba.
Agama
Mayoritas penduduk Kecamatan Ajibata memeluk agama Kristen. Kecamatan Ajibata juga terdapat penduduk yang meyakini ajaran aliran kepercayaan seperti Parmalim.
Di Kecamatan Ajibata terdapat 22 sarana ibadah yang terdiri dari 21 bangunan Gereja dan 1 Langgar.
Pendidikan
Pada tahun 2015, terdapat 13 bangunan sekolah di Kecamatan Ajibata yang terdiri dari 10 sekolah SD, 2 sekolah SMP dan 1 sekolah SMA.[1]
Kesehatan
Kecamatan Ajibata memiliki 26 unit sarana kesehatan yang terdiri dari:
- 1 unit Puskesmas, terletak di Desa Pardamean Ajibata
- 2 unit Puskesmas Pembantu (Pustu), terletak di Desa Pardamean Ajibata dan Motung
- 10 unit Poskesdes, tersebar secara merata di masing-masing desa
- 12 unit Posyandu, tersebar secara merata di masing-masing desa
Perekonomian
Mayoritas penduduk Kecamatan Ajibata hidup dari bertani, sebagian penduduk juga berdagang, pekerja hotel, dan sektor pariwisata lainnya.
Pertanian & Peternakan
Sumber penghasilan utama penduduk di Kecamatan Ajibata adalah di sektor pertanian dan perkebunan rakyat. Pertanian padi sawah sangat minim di Kecamatan Ajibata dikarenakan grafis perbukitan dan lereng gunung. Hasil dari sektor pertanian tidak hanya dari sub-sektor tanaman padi dan palawija, masyarakat di Kecamatan Ajibata juga mengupayakan dari tanaman keras, sayur-sayuran, buah-buahan, peternakan dan perikanan air tawar. Tanaman keras yang mendominasi di Kecamatan Ajibata yakni kopi, kakao, dan kemiri.
Ternak di Kecamatan Ajibata yang paling banyak dipelihara masyarakat adalah ternak babi, ayam, kerbau, sapi, kambing dan itik.
Perdagangan
Kecamatan Ajibata memiliki 2 unit pasar yang terdiri dari:
- 1 unit pasar dengan bangunan permanen, terletak di Desa Pardamean Ajibata
- 1 unit pasar tanpa bangunan, terletak di Desa Parsaoran Sibisa
Industri
Perindustrian yang ada di Kecamatan Ajibata pada umumnya adalah industri mikro. Pada umumnya kegiatan industri rumah tangga meliputi industri tenun ulos dan pengasinan ikan tawar.
Sarana & Prasarana
Karena jarak yang dekat dengan Parapat dan Tiga Raja yang berada di Kabupaten berbeda yakni Simalungun, sebagian fasilitas pelayanan umum masyarakat seperti Pos, PLN, Telkom dan PDAM bersumber dari Parapat, sehingga bagi penduduk Ajibata merasa mereka bagian dari Parapat.
Masih ada beberapa dusun di 4 desa di Kecamatan Ajibata yang belum dialiri oleh listrik PLN.
Sedangkan pelayanan PDAM hanya ada di 3 wilayah yaitu Desa Pardamean Ajibata, Pardomuan Ajibata, Kelurahan Parsaoran Ajibata.
Transportasi
Kecamatan Ajibata memiliki salah satu pelabuhan menuju Pulau Samosir selain Balige dan Tigaras. Di Ajibata ada dua jenis pelabuhan yakni reguler (untuk kapal-kapal kayu tradisional pengangkut penumpang) dan pelabuhan ferry yang menyeberangkan mobil, barang maupun orang dari dan ke Pulau Samosir.
Terdapat 3 desa di Kecamatan Ajibata yang hanya masih terjangkau menggunakan transportasi angkutan air.
Pariwisata
Sektor pariwisata Kecamatan Ajibata meliputi 3 objek wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan, diantaranya Pantai Long Beach di Kelurahan Parsaoran Ajibata, Bukit Senyum di Desa Motung, dan objek wisata spiritual yaitu Pancur Napitu di Desa Parsaoran Sibisa.