Beritatoba.com-Toba – PT Toba Pulp Lestari, tbk (TPL) yang berada di Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, bungkam ketika dikonfirmasi soal dugaan pembuangan limbah mengandung bahan berhaya dan beracun (B3) ke sungai Asahan melalui jaringan pipa tersembunyi.

Screenshots konfirmasi via chatting WA dengan Norma (I)

Seperti dilansir beritatoba.com dari youtube sebagaimana dikabarkan atau diupload oleh TribuneNews dalam videonya tampak pipa tersembunyi yang berada di bawah permukaan air tepi  sungai Asahan, mengeluarkan limbah cair berwarna hitam.

Screenshots konfirmasi via chatting WA dengan Norma (II)

Dalam video yang berjudul “Limbah Cair Hitam Ubah Warna Sungai Asahan” itu menunjukkan pembuangan limbah melalui pipa tersembunyi ke sungai Asahan yang tepatnya berada di Desa Siantar Utara (Siruar), Kecamatan Parmaksian. Desa ini persis berada di belakang pabrik PT TPL, disepanjang tepi sungai Asahan.

Screenshots konfirmasi via chatting WA dengan Norma (III)

Manajer Humas PT TPL, Norma Hutajulu, saat dikonfirmasi beritatoba.com melalui WhastApp (WA), Selasa-Rabu (12-13/1/2021) hingga berita ini diluncurkan, soal video pembuangan limbah ke sungai Asahan di Desa Siruar tersebut, tidak mampu memberikan jawaban alias bungkam. Dalam chattingan WA, Norma hanya mampu mengatakan, “Baik, ito, mohon ditunggu”. Enam menit kemudian dikatakannya lagi, “Nanti dikomunikasikan Juliandri ya To”. Terakhir kali Norma mengatakan, Rabu (13/12021) sekira pukul 15.40 WIB, “Ito, monggo nanti dihub”.

Screenshots konfirmasi via chatting WA dengan Norma (IV)

Ketidakmampuan Norma Hutajulu menjawab pertanyaan beritatoba.com soal benar atau tidaknya video pembuangan limbah B3 ke sungai Asahan oleh PT TPL itu menunjukkan semakin kuatnya sinyalemen bahwa PT TPL benar adanya membuang limbah ke sungai Asahan sejak perusahaan itu berdiri di bumi Toba.

Untuk itu diharapkan agar pihak terkait melakukan pengawasan ketat atas keberadaan PT TPL di Kabupaten Toba, khususnya pengawasan pengelolaan limba B3, agar tidak berdampak negatif bagi keberlangsungan hidup masyarakat dan hewan serta ekosistem disepanjang sungai Asahan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Toba, Minta Manurung, saat dihubungi via panggilan WA guna konfirmasi soal pembuangan limbah ke sungai Asahan tersebut, Kamis (14/1/2021), tidak membalas konfirmasi chating dan tidak menjawab panggilan WA walau status WA Mintar dalam kondisi berdering. Sepertinya Mintar Manurung ini sedang sibuk atau kemungkinan menghindar dari pertanyaan beritatoba.com atas limbah itu.

Sementara itu Kepala Bidang Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Toba, Rina Sihombing, kepada beritatoba.com atas limbah itu mengatakan kalau pipa tersebut dari nursery. “Kalau gak salah ini dari nursery, pak. Airnya memang berwarna kecoklatan karena bahan yang digunakan adalah cocoped. Tapi kami cek dulu lagi besok”, katanya.

Dalam video itu diterangkan limbah berwara hitam, bukan berwarna coklat. Manurut Rina, limbah itu tidak berbahaya bagi manusia dan ekosistem sepanjang sungai Asahan. “Kalau limbah pulp memang begitu pak. Dimana-mana warnanya seperti itu. Tapi secara lingkungan sudah aman karena sudah ada pengolahan IPAL”, terangnya.

Pantauan beritatoba.com disepanjang sungai Asahan tepatnya dibelakang pabrik PT TPL memang tampak ada pipa pembuangan limbah yang sudah melalui IPAL dan dibuang ke sungai Asahan. Pipa pembuangan ini tepat dipinggir sungai Asahan dan harus melewati jaring apung ikan Mas yang dibuat warga setempat yakni Parlin Marpaung.

Posisi pipa yang ditayangkan dalam video berbeda dengan posisi pipa yang telah melalui IPAL. Posisi pipa dalam video ini sepertinya berada ditempat tersembunyi. “Kalau saya tidak salah pak ini IPAL yang sekarang tapi tahun 2017 belum ada pagarnya, sekarang sudah ada pagarnya. Tapi kami akan cek dan konfirmasi besok. Terima kasih”, kata Rina menjawab beritatoba.com.(R1)         

Screenshots konfirmasi via chatting WA dengan Mintar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *