Beritatoba.com – Toba – Melimpahnya bumbu rempah dan pasokan ikan mujahir di seputar kawasan Danau Toba menjadi inspirasi para ibu yang ada di Desa Banjar Ganjang, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara untuk menciptakan sebuah produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Para Ibu-ibu di desa itu bersama kelompoknya, menjadikan bumbu-bumbu rempah dengan campuran daging dari jenis ikan lokal tersebut menjadi sebuah jenis olahan produk UMKM Lokal berupa produk Sambal Kemasan siap saji.
Mereka menamakan produk Sambal itu dengan nama ‘Resi Banjar’ yang ternyata nama itu adalah singkatan dari ‘Resep Ibu-Ibu Desa Banjar Ganjang’.
Masta Barimbing yang merupakan pengelola kelompok Ibu-Ibu di Desa Banjar Ganjang’ ini menyampaikan jika usaha produksi Sambal Resi Banjar’ sudah dimulai sejak tahun 2019 lalu. Dan usaha yang dirintisnya ini merupakan salah satu usaha UMKM binaan PT Toba Pulp Lestari (PT TPL). “Sudah ada dari sebelum Pandemi,” ujar Masta.
Sebagai UMKM Binaan PT TPL, Masta Barimbing juga menjadi salah satu pelaku UMKM yang ikut sebagai peserta dalam Pelatihan Inkubator Bisnis UMKM yang digelar PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) bersama Yayasan Dr. Sjahrir & Womanpreneur Community (WPC) selama tiga bulan penuh hingga akhir bulan November 2022 nanti.
Sejak mendapat pelatihan ini, produk Sambal ‘Resi Banjar’ terus melakukan perbenahan agar produk olahan dari bumbu rempah-rempah lokal ini dengan campuran daging dari ikan jenis mujahir ini menjadi salah satu produk unggulan UMKM Lokal yang dimiliki Kabupaten Toba untuk nantinya dikenal sebagai produk oleh-oleh asal Toba atau cirikhas oleh-oleh di Kawasan seputar Danau Toba.
“Sudah hampir tiga bulan kita lakukan pendampingan dan pelatihan secara rutin dan intens kepada Ibu Masta Barimbing dalam pelatihan Incubator Bisnis untuk UMKM Toba oleh PT TPL dan WPC. Makin ke sini, produk ini semakin baik. Tidak hanya rasa andaliman ya yang terasa ‘mangittir’, namun rasa ikan mujahirnya yang unik dan bernilai kearifan lokal menambah kesedapan rasa yang luar biasa,” ucap Ismi, yang merupakan Liaison Officcer (LO) atau pendamping dari para UMKM dalam program pelatihan ini.
Menurut Ismi, tidak hanya cita rasa sambalnya (resi banjar.red) yang makin baik, namun pengelola UMKM ini juga semakin baik ‘memanage’ usaha UMKM yang dimiliki hingga hasil pruduk olahan tersebut bisa semakin di kenal dan memiliki brand yang tidak kalah dengan sambal-sambal andaliman lainnya yang ada di seputar kawasan Danau Toba.
“Sambal andaliman sudah banyak, namun ini memiliki kekhasan tersendiri karena mencampurkannya dengan ikan mujahir salah satu ikan dengan nuansa kearifan lokal sehingga sambal ini memiliki keunikan tersendiri,” terang Ismi.
Tidak hanya itu, dalam pelatihan yang digelar PT TPL dan WPC tersebut, Irma juga menerangkan para peserta mendapatkan pelatihan pengembangan bisnis baik itu proses pembuatan kemasan, penjualan dan promosi sehingga UMKM ini bisa maju dan berkembang dan yang terpenting berkelas.
Sambal ini tentunya semakin meningkatkan selera makan bagi yang mencicipinya dan Sambal Toba ‘Resi Banjar’ ini menjadi Teman yang pas di saat makan.(Tob1)