Sabar Silalahi SH

Beritatoba.com – Toba – Tidak hanya tokoh masyarakat dari Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) yang menilai Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) sudah tidak bermanfaat lagi bagi masyarakat, kini tokoh masyarakat dari Kabupaten Toba, Sumut, juga menyatakan bahwa KSPPM sudah lari dari tujuannya yakni membantu dan mengembangkan ekonomi masyarakat.

Seperti diutarakan tokoh masyarakat Toba, Sabar Silalahi SH, kepada beritatoba.com, Sabtu (25/11/2023), menanggapi gerak-gerik dan perilaku KSPPM selama beberapa tahun terakhir ini, mengatakan KSPPM sudah tidak bermanfaat bagi masyarakat karena sudah lari dari misinya. Pada awalnya KSPPM sebenarnya dalam misinya bertujuan mulia dengan memberikan pencerahan kepada masyarakat agar dapat mengembangkan dirinya sendiri.

Ditegaskannya pula seharusnya KSPPM itu menyelesaikan masalah ditengah masyarakat, membantu dan mengembangkan ekonomi masyarakat serta melindungi masyarakat dari kesewenang-wenangan. “KSPPM kini sudah melenceng dan tidak terarah. Malah membuat permasalahan diatas permasalahan”, kata Bang Sabar, panggilan akrab.

Kemudian dalam beberapa tahun terakhir ini Sabar Silalahi melihat KSPPM itu tidak bisa menyatukan masyarakat ke masyarakat sehingga tidak bisa membantu dan menyelesaikan masalah. Dari awal selalu saja ribut-ribut soal lahan konsesi milik PT Toba Pulp Lestari, seperti yang terjadi di Desa Natumingka dan Sibisa Toba, Desa Pohan Jae Taput, Desa Sihaporas Simalungun, Desa Simataniari Humbahas dan beberapa desa lainnya sekawasan Danau Toba.

Manurut Sabar, jika ada konflik sudah seyogianya KSPPM meluruskannya, dan ketika terjadi perpecahan ditengah masyarakat harus didamaikan. Masyarakat itu harus diberikan pencerahan tentang apa yang menjadi hak pemerintah dan mana hak masyarakat, tetapi jangan mencari masalah. “Kalau memang ternyata tanah yang berada di lahan konsesi itu hak masyarakat, harus dikembalikan ke masyarakat. Tapi jangan menyoroti perusahaan dengan tidak benar dan tidak terarah serta suka-suka hati, apalagi menimbulkan kekerasan”, tegasnya.    

Bang Sabar Silalahi (kiri) saat kebersamaan dengan Antoni Marpaung, Pemred beritatoba.com, beberapa waktu lalu di Desa Silalahi Dolok, Balige.

Terkait soal intrik KSPPM minta rekomendasi dari pemerintah kabupaten sekawasan Danau Toba soal kinerjanya yang diragukan oleh founding atau pendonor dana, Sabar Silalahi kembali menegaskan bahwa bisa saja founding tidak percaya lagi atas pengelolaan dana oleh KSPPM. Karena sangat dimungkinkan jika founding ingin dana yang diberikannya ke KSPPM bertujuan untuk membantu masyarakat, bukan digunakan untuk membuat masalah dan keributan.

Disamping tidak percaya soal kelola keuangan, bisa juga founding melihat KSPPM tidak bermanfaat lagi bagi masyarakat. Untuk itu Sabar Silalahi menghimbau agar Pemkab Toba dan pemerintah kabupaten lainnya tidak memberikan rekomendasi kepada KSPPM karena memang kinerjanya buruk. “Apa yang mau diharapkan dari KSPPM, kinerjanya buruk. Pemkab jangan bermain dan merekayasa, hanya untuk mencari perhatian. Dulu berseberangan, kini minta rekomendasi”, ungkap Bang Sabar.

Sabar Silalahi juga menyarankan perlu dilakukan debat publik dengan KSPPM yang dihadiri Pers, LSM dan elemen masyarakat lainnya. “Bukan Pemkab yang menilai dan yang bisa memberi rekomendasi, tetapi publik. Bagaimana mungkin merekomendasi yang kotor. Lebih baik dibubarkan saja”, imbuhnya.(R1)  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *