Beritatoba.com


Sepertinya kabar gembira datang kembali dari vaksin vius corona. Kali ini, vaksin Sputnik V asal Rusia disebut memiliki efektifitas 95 persen.

Pengumuman itu muncul sepekan setelah pengembang vaksi Pfizer atau BioNTech dan Moderna mengumumkan kabar yang sama.

Berapa kisaran harga vaksin ini…? Dalam laman resminya, biaya yang harus dibayarkan untuk satu dosis vaksin Sputnik V adalah kurang dari 10 dollar AS atau sekitar Rp 140.000,- untuk pasar internasional. Bagi warga Rusia, mereka bisa mendapatkannya secara cuma-cuma atau gratis.

Harga internasional untuk vaksin Sputnik V ini jauh lebih murah dibandingkan dua vaksin sebelumnya. Vaksin Moderna memiliki harga 38 dollar AS atau sekitar Rp 533.000,-. Sedangkan Pfizer dihargai 20 dollar AS atau sekitar Rp 281.000,-.

Saat ini vaksin Sputnik V dalam tahap uji klinis pasca pendaftaran di Rusia yang melibatkan 40.000 sukarelawan. Vaksin ini juga telah diuji coba di sejumlah negara seperti India, Venezuela, dan Belarusia.

Cara kerja Sputnik V merupakan vaksin yang berbasis vektor adenoviral. Vektor merupakan media yang dapat menginduksi materi genetik dari virus lain ke dalam sel manusia.

Sementara itu, adenovirus yang ditemukan di kelenjar gondok dan sering menyebabkan infeksi sakuran pernapasan akut, menjadi virus yang paling umum digunakan untuk merekayasa vektor. Vektor adenoviral dianggap sangat aman dan termasuk yang paling muda untuk direkayasa. Lebih dari 350 studi ilmiah telah dilakukan dan dipublikasikan di berbagai sumber di seluruh dunia mengenai penciptaan vektor adenovirus.

Obat berbasis adenovirus manusia telah digunakan secara luas selama lebih dari 50 tahun. Satu obat untuk membantu mengobati tumor kanker di China telah disetujui untuk digunakan di antara penduduk sipil, dan telah diberikan lebih dari 30.000 pasien.

Untuk memastikan kekebalkan tubuh, ilmuwan menggunakan dua vektor adenovirus, yaitu rAd26 dan rAd5 untuk vaksinasi pertama dan kedua. Disebutkan juga bahwa obat itu bisa disimpan di tempat dengan suhu antara 2-8 derajat Celsius, daripada suhu di bawah nol seperti yang disyaratkan vaksin lain. Klaim itu diberikan melalui pernyataan bersama antara Kementerian Kesehatan Rusia, pusat penelitian Gamaleya selaku pengembang, dan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF).


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *