Raja Salman tersenyum, mungkin melihat foto seseorang.

Mungkin melihat foto ini, PM Benyamin Netanyahu.

Beritatoba.com-Israel : Tampaknya tidak akan ada kemajuan dalam hal normalisasi hubungan diplomatik antara Arab Saudi dengan Israel selama Raja Salman bin Abdulaziz masih berkuasa. Demikian seperti dilaporkan televisi Israel Channel 12.

Kabar itu diperoleh dari sumber pejabat senior Israel yang mengetahui masalah ini, seperti dilansir laman the Times of Israel, Jumat lalu. Sumber itu mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) bertemu dalam suasana hangat Minggu lalu di Saudi. Peristiwa itu dilaporkan pertama kalinya kedua pejabat tersebut bertemu.

Meski demikian Israel memahami, tidak akan ada terobosan berarti dalam waktu dekat bagi Saudi karena Raja Salman punya pendirian yang berseberangan dengan putranya dalam hal normalisasi dengan Israel, kata laporan dari sumber itu.

Dalam hal ini, kata sumber itu lagi, “kemajuan (soal normalisasi) hanya akan mungkin terlaksana jika Raja Salman sudah tiada. Namun, “kerja sama kedua negara dalam hal memusuhi Iran” akan meningkat dan hubungan dagang juga.

Sumber itu juga menyebut penerbangan komersil maskapai Israel El Al yang terbang melintasi wilayah udara Saudi tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Pada September lalu Kerajaan Saudi mengizinkan wilayah udaranya dilintasi pesawat Israel dari dan ke Uni Emirat Arab, keputusan yang diumumkan di hari yang sama Jared Kushner, menantu dan penasihat senior Presiden AS Donald Trump, bertemu dengan Pangeran MBS di Riyadh.

Harian the Wall Street Journal September lalu mengumumkan, Raja Saudi masih berkomitmen untuk memboikot Israel sebagai bentuk pembelaan atas tuntutan Palestina merdeka. Sedangkan Pangeran MBS terbuka soal normalisasi dengan Israel dan peluang bisnis sebagai bentuk kerja sama dalam melawan Iran.

Meski demikian, sebelum pemilu AS lalu Trump memprediksi Saudi akan menjadi salah satu dari 10 negara yang menjalin normalisasi dengan Israel dalam waktu dekat.

Stasiun televisi Kan dan Channel 12 mengutip seorang pejabat senior Israel  mengatakan tidak ada terobosan yang bisa diharapkan dalam waktu dekat.

“Meski sudah ada upaya dari Netanyahu dan Pompeo untuk meyakinkan mereka, Saudi cukup tegas saat ini, mereka belum siap mengambil langkah itu. Karena itulah tidak akan ada perayaan yang bisa diharapkan dalam waktu dekat,” kata pejabat itu kepada Channel 12.

“Tidak ada terobosan yang bisa diharapkan dari kesepakatan ini. Ini tidak akan terjadi dalam waktu cepat,” ujar laporan Kan mengutip si pejabat.

Pejabat di pemerintahan Saudi membenarkan telah terjadi pertemuan itu kepada the Wall Street Journal, seraya menyebut pertemuan yang berlangsung beberapa jam itu fokus membahas Iran dan membangun hubungan diplomatik antara Jerusalem dan Riyadh, tapi tidak ada kesepakatan penting yang dicapai.

Meski demikian Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan membantah Netanyahu atau pejabat Israel menggelar pertemuan dengan Pangeran MBS dalam cuitan di akun Twitternya beberapa jam setelah kabar itu beredar.

“Saya membaca sejumlah laporan media tentang pertemuan Yang Mulia Putera Mahkota dan pejabat SIrael dalam kunjungan @SecPompeo. Tidak ada pertemuan itu. Yang hadir hanya orang Amerika dan Saudi,” tulisnya di Twitter.

Channel 12 mengutip sumber pejabat Israel yang menyebut pihak Saudi sangat marah karena kabar pertemuan itu bocor ke publik. Portal berita Ynet News sebelumnya mengutip dua pejabat yang terlibat dalam pertemuan itu dengan mengatakan Pangeran MBS mengaku tidak keberatan pertemuan itu dipublikasikan.

Kantor Perdana Menteri Netanyahu tidak berkomentar atas berita pertemuan itu tapi dia tidak membantah pertemuan itu telah terjadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *