Tinta dan cat air peta ini diyakini diproduksi setahun setelah pertempuran di laut pada abad ke-16.(NMRN)
Beritatoba.com – Peta lukisan tangan dari abad ke-16 yang menggambarkan armada laut Spanyol dipastikan tidak jatuh ke pembeli dari luar Inggris, setelah penggalangan dana publik berhasil mengumpulkan £600,000 atau sekitar Rp 11,4 Miliar untuk membeli benda bersejarah tersebut.
Sepuluh peta, yang diyakini dilukis setahun setelah pertempuran laut yang terkenal pada 1588, sejatinya telah dijual kepada pembeli dari luar negeri pada bulan Juli 2020, tapi urung karena penetapan kebijakan larangan ekspor.
Museum Nasional Royal Navy (NMRN) di Portsmouth, Inggris, melakukan penggalangan dana dalam waktu delapan minggu.
Sekarang, sedang mencari tambahan dana agar peta-peta tersebut bisa ditampilkan di museum untuk pertama kalinya.
Peta lukisan ini diyakini diselesaikan oleh juru lukis yang tidak dikenal, kemungkinan dari Belanda. Hal ini beradasarkan pada pola ukiran dari tahun yang sama oleh kartografer abad ke-16, Robert Adams.
Pada musim panas tahun 1588 pasukan angkatan laut Spanyol berlayar ke Inggris setelah puluhan tahun konflik antara Raja Spanyol Philip II dan Ratu Elizabeth I.
Ini merupakan pertempuran laut paling epik dan bermakna dalam sejarah, di mana 66 kapal Inggris menaklukan armada Spanyol yang ukurannya lebih besar dua kali lipat, dengan mengirimkan kapal penembak ke dalam formasi di lepas perairan Calais.
Pasukan laut Inggris mengalahkan armada Spanyol di Selat Inggris pada tahun 1588.(PRINT COLLECTOR/GETTY IMAGES)
Peta yang dilukis dengan tinta dan cat warna dijual seharga £600,000 atau Rp11,4 Miliar, tapi menteri kebudayaan Caroline Dinenage memberlakukan larangan ekspor sampai Januari dan meminta pihak museum atau institusi lain untuk menggalang dana, agar benda bersejarah itu bisa dibeli.
Direktur Jenderal NMRN, Profesor Dominic Tweddle, mengatakan masyarakat telah “merogoh kocek yang dalam di masa-masa sulit”. Target ini telah tercapai dengan bantuan dari National Heritage Memorial Fund sebesar £212,800 dan Art Fund sebesar £200,000.
Dinenage mengatakan, “Larangan eskpor telah ditegakkan, sehingga kami bisa tetap menjalankan pekerjaan penting di negeri ini, dan saya senang sekali, terima kasih atas kerja keras Museum Nasional Royal Navy… “.
“Peta ini akan segera dipanjang di museum sebagai bahan pembelajaran dan inspirasi generasi mendatang”, kata Dinenage seperti dilansir dari bbcnews.com.