Beritatoba.com – Toba – Zaman Now sepertinya sudah berbeda dengan zaman ketika Ephorus HKBP dipimpin oleh ephorus-ephorus emeritus sebelumnya. Sepertinya ephorus yang dijabat oleh Pdt Viktor Tinambunan kali ini lebih suka menjadi provokator ketimbang menjadi rohaniawan yang sesungguhnya. 

Demikian diutarakan warga Kabupaten Toba dari berbagai kecamatan yang berhasil dikonfirmasi oleh beritatoba.com terkait gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Ephorus HKBP, Pdt Viktor Tinambunan bersama kroni-kroninya serta 2 LSM Hitam, beberapa bulan terakhir ini terkait keberadaan pabrik PT Toba Pulp Lestari, Tbk di bumi Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, Sumut. 

“Kalau memang Ephorus HKBP bersama para kroninya bisa membuktikan bahwa PT TPL itu merusak lingkungan di kawasan Tapanuli, ya silahkan saja membawa permasalahan keranah hukum. Jangan bisanya hanya bikin komen dimedia sosial yang berkesan memprovokasi masyarakat. Ini bisa sangat berbahaya dan mengarah ke instabilitas”, kata Pandapotan Simanjuntak warga Kecamatan Balige.

Tidak puas hanya sebatas komen di media sosial, Kemudian Pdt Viktor Tinambunan melakukan gerakan-gerakan provokasi terhadap para pimpinan gereja se Sumatera Utara yang dikumpulkan di kota Pematangsiantar. “Wah…, sudah lebih hebat kayaknya beliau (Pdt Viktor Tinambunan, red) menjadi aktivis dan provokator daripada jadi rohaniawan. Kalau begini lebih baik mundur saja dia dari jabatan Ephorus HKBP”, kata Lamhot Sibarani warga Kecamatan Laguboti.

Pro kontra dan perang opini kini viral dimedia sosial saat Ephorus HKBP membuat pernyataannya terkait TPL. Berbagai opini miring juga muncul yang menyebut saat pemilihan Ephorus HKBP, Pdt Viktor Tinambunan yang terpilih mungkin saja hutang jasa kepada kelompok tertentu termasuk 2 LSM Hitam.

“Janganlah karena hutang jasa dari segelintir orang, tega mengorbankan jutaan jemaat HKBP. Ingatlah, anda itu rahaniawan. Dalam hidup ini kita punya tupoksi masing-masing, dan janganlah dicampuradukkan antara agama dengan ekonomi dan politik. JIka begini jadinya kerohanian akan terbelenggu yang berdampak kepada penyesatan”, ungkap Parlindungan Sitorus warga Kecamatan Porsea.

Masyarakat Kabupaten Toba berharap agar pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) mulai detik ini memantau gerakan-gerakan kelompok tertentu yang mencoba merusak stabilitas Provinsi Sumut, khususnya di Kabupaten Toba. Diharapkan pula agar Poldasu melakukan upaya represif dan preventiv terhadap 2 LSM Hitam yang selama ini dikenal selalu membuat keributan dan bentrokan –bentrokan ditengah masyarakat yang berada di sekitar lahan konsesi TPL.

“Dimana ada lahan konsesi TPL, disitulah kedua LSM Hitam itu melakukan provokasi yang menimbulkan kegaduhan berujung pada pertumpahan darah dan merusak stabilitas daerah. Masyarakat terpecah, adat istiadat terpecah dan bahkan beribadah pun ikut terpecah oleh karena kehadiran kedua LSM Hitam itu ditengah masyarakat pedesaaan”, kata Dompak Pasaribu warga Kecamatan Borbor.     

Warga Kecamatan Parmaksian yang selama lebih dari setengah abad telah menikmati dampak positif kehadiran pabrik PT TPL di daerahnya, sudah menunjukkan ketegasannya menolak kehadiran Ephorus HKBP, Pdt Jurito Sirait yang ikutan juga jadi provokator dan kedua LSM yakni KSPPM dan AMAN Tano Batak saat akan menggelar provokasi berbalutkan doa bersama.

Penolakan ini terbukti beberapa waktu lalu saat para provokator ini ditolak keras ketika akan menggelar kegiatan provokasinya di Desa Jonggi Manulus, Kecamatan Parmaksian. Lebih parahnya lagi, mereka para provokator tersebut tetap gigih ingin menggelar aksi provokasinya di gedung pertemuan Raja Martua Sitorus di Kecamatan Porsea. Namun masyarakat Kecamatan Porsea dan Parmaksian memaksa pemilik gedung supaya membatalkan pertemuan para provokator itu. Akhirnya mereka pun melakukan aksi tolak TPL berbalutkan doa bersama bertempat di Kecamatan Lumban Julu.

“Kami komit mendukung keberadaan TPL di daerah kami ini. Siapapun dia yang mencoba-coba merusak kedamaian dan stabilitas di Kecamatan Parmaksian dan Porsea yang kami cintai ini, akan berhadapan dengan saya”,  tegas Parade Lee Guru Besar Kungfu Naga Sakti Indonesia.

Hingga berita ini dipublish belum berhasil menghubungi Ephorus HKBP, Pdt Viktor Tinambunan, untuk dikonfirmasi. JIka ingin menyampaikan hak jawabnya agar di kirim melalui WhatsApp di nomor 0813 7680 5333 ini.(Tob1)      

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *